Donasi Untuk Komang Fuji

Diduga Orang Tua Menunggak Biaya Pemulangan, RSUP Prof Ngoerah Bantah Tahan Jenazah Komang Fuji

Diduga Orang Tuanya Menunggak Biaya Pemulangan, RSUP Prof Ngoerah Bantah Tahan Jenazah Komang Fuji

tangkap layar instagram
Postingan instagram Ary Ulangun yang menggalang donasi untuk Komang Fuji - Viral orang tua asal Buleleng tak mampu bayar sewa ambulans, nyaris pulangkan jenazah anak pakai motor. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARRSUP Prof. Ngoerah Bali bantah tahan jenazah Ni Komang Fuji Antari karena tak mampu membayar biaya pemulangan jenazah dengan menggunakan ambulance. 

Ketika dikonfirmasi, Dewa Ketut Kresna selaku Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah mengatakan saat jenazah pasien tersebut tiba di forensik biaya perawatan sudah dibayar didepan. 

"Tidak ada (penahanan jenazah). Jenazah tiba di forensik jam 09:40, dari ayah kandung nitip di Freezer Forensik," jelasnya pada, Rabu 2 Agustus 2023.  

Dikatakan Dewa sebelumnya pasien Ni Komang Fuji Antari masuk ke RSUP Prof. Ngoerah pada tanggal 31 Juli 2023.

Lalu dirawat diruang PICU dengan keluhan Gagal Jantung, Lupus dan Leukimia.

Setelah mendapatkan perawatan pasien tersebut meninggal pada, Selasa 1 Agustus 2023 pada pukul 06.05 wita. 

"Masuk ke RSUP Prof Ngoerah tanggal 31 Juli 2023 dirawat diruang PICU, meninggal tanggal 1 Agustus 2023 jam 06.05, tiba di forensik jam 09.40. Biaya perawatan sudah dibayar yang di depan. Pasien dengan BPJS," imbuhnya. 

Dewa mengatakan tak mengetahui secara pasti kapan jenazah Ni Komang Fuji Antari akan diambil pihak keluarga karena masih ada upacara adat dikampung halamannya yakni di Karangasem.

Sebelumnya diberitakan, sepasang suami istri I Nyoman Sudiarja dan Kd Sri Astini yang tinggal di Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, dibuatkan donasi oleh seseorang bernama Ary Ulangun di Instagram.

Baca juga: Viral Orang Tua Asal Buleleng Tak Mampu Bayar Ambulans, Nyaris Pulangkan Jenazah Anak Pakai Motor

Donasi ini dikumpulkan usai pasutri ini kehilangan anak ke tiganya, akibat sakit leukimia, gagal jantung hingga lupus.

Sudah kehilangan anak, keduanya juga kini terlilit hutang yang jumlahnya mencapai puluhan juta.

Bahkan mereka tidak mampu membayar biaya sewa ambulans  untuk pemulangan jenazah sang anak. 

I Nyoman Sudiarja hanyalah seorang buruh harian lepas.

Sementara istrinya sempat bekerja di toko bangunan, namun sejak enam bulan belakangan ini terpaksa berhenti bekerja karena harus fokus merawat buah hatinya bernama Ni Komang Fuji Antari. 

Bocah berusia empat tahun itu didagnosa gagal jantung, leukimia hingga lupus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved