Berita Buleleng

Kisah Sudiarja di Buleleng, Tak Bisa Bayar Ambulans, Ingin Pulangkan Jenazah Anaknya Pakai Motor

Sudiarja kehilangan anak ke tiganya, akibat sakit leukimia, gagal jantung hingga lupus

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
tangkap layar instagram
Postingan instagram Ary Ulangun yang menggalang donasi untuk Komang Fuji - Viral orang tua asal Buleleng tak mampu bayar sewa ambulans, nyaris pulangkan jenazah anak pakai motor. 

Hanya saja ada beberapa obat khusus untuk perawatan lupus yang tidak masuk dalam tanggungan KIS tersebut.

Orangtuanya pun terpaksa meminjam uang hingga Rp 25 juta kepada beberapa kerabatnya, untuk memenuhi kebutuhan obat sang buah hati.

"Selama enam bulan pengobatan, utangnya sekitar Rp 25 jutaan. Kemudian untuk membayar biaya ambulans jenazah juga dibutuhkan uang Rp 2,6 juta. Awalnya donasi yang kami buka untuk membantu membayar biaya sewa ambulans, dan biaya pemakaman. Namun belakangan kami ketahui orangtuanya juga terlilit utang untuk beli obat. Astungkara, karena kepedulian masyarakat uang yang terkumpul cukup banyak sehingga bisa sekaligus untuk melunasi utang-utang tersebut," jelas Ary Ulangun.

Jenazah Antari imbuh Ary Ulangun rencananya dimakamkan di daerah asalnya di Desa Basangalas, Karangasem, Bali, Sabtu 5 Agustus 2023.

"Sebenarnya jenazahnya mau dipulangkan hari ini (kemarin, Red), namun karena terbentur hari raya, jadi diundur hari Sabtu dan akan langsung dimakamkan. Donasi rencananya akan terus kami buka sampai jenazah dikuburkan," kata Ary Ulangun.

Sementara itu RSUP Prof Ngoerah membantah menahan jenazah Ni Komang Fuji Antari karena tak mampu membayar biaya pemulangan jenazah dengan menggunakan ambulans.

Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna mengatakan, saat jenazah pasien tersebut tiba di forensik biaya perawatan sudah dibayar di depan.

"Tidak ada (penahanan jenazah). Jenazah tiba di forensik jam 09:40, dari ayah kandung nitip di freezer Forensik," jelasnya, Rabu.

Dikatakan Dewa sebelumnya pasien Ni Komang Fuji Antari masuk ke RSUP Prof Ngoerah, Senin 31 Juli 2023.

Lalu dirawat di ruang PICU dengan keluhan gagal jantung, lupus dan leukimia.

Setelah mendapatkan perawatan pasien tersebut meninggal, Selasa 1 Agustus 2023, pukul 06.05 Wita.

"Masuk ke RSUP Prof Ngoerah tanggal 31 Juli 2023 dirawat di ruang PICU, meninggal tanggal 1 Agustus 2023 jam 06.05, tiba di forensik jam 09.40. Biaya perawatan sudah dibayar yang di depan. Pasien dengan BPJS," imbuhnya.

Dewa mengatakan tak mengetahui secara pasti kapan jenazah Ni Komang Fuji Antari akan diambil pihak keluarga karena masih ada upacara adat di kampung halamannya yakni di Karangasem. (rtu/sar)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved