Berita Klungkung

Abrasi Parah dan Jogging Track di Pantai Tegal Besar, Terus Ganti Proposal Tapi Tidak Ada Penanganan

Pria paro baya itu mengenang, bagaimana Pantai Tegal Besar dulunya ramai dikunjungi warga. Namun saat ini justru ditinggalkan karena abrasi parah.

Eka Mita Suputra/Tribun Bali
 Warga Desa Negari, Wayan Tegal (55) saat menunjukan joging track jebol akibat abrasi parah parah di Pantai Tegal Besar Klungkung, Senin (7/8/2023). 

TRIBUN-BALI.COM - Warga Desa Negari, Wayan Tegal (55) termenung melihat pesisir Pantai Tegal Besar yang sudah mengalami abrasi parah, sejak beberapa tahun belakangan.

Pria paro baya itu mengenang, bagaimana Pantai Tegal Besar dulunya ramai dikunjungi warga. Namun saat ini justru ditinggalkan karena abrasi parah.

"Dulu setiap harinya ramai di Pantai Tegal Besar. Orang sekadar bermain di pasir pantai, tapi sekarang sepi. Maunya lancong ke pasir pantai, tidak bisa lagi," ungkap Wayan Tegal, Senin (7/8/2023).

Baca juga: GRATIS! Hadiah Emas Batangan Dari Galeri 24 Pegadaian Agustus 2023 Ini, Yuk Simak Caranya!

Baca juga: KUR BRI Mulai Rp 25 Juta Dengan Cicilan Hanya Rp 500 Ribuan, Ini Tabel Angsurannya!

 Warga Desa Negari, Wayan Tegal (55) saat menunjukan joging track jebol akibat abrasi parah parah di Pantai Tegal Besar Klungkung, Senin (7/8/2023).
 Warga Desa Negari, Wayan Tegal (55) saat menunjukan joging track jebol akibat abrasi parah parah di Pantai Tegal Besar Klungkung, Senin (7/8/2023). (Eka Mita Suputra/Tribun Bali)

Pantai yang sebelumnya menjadi lokasi melasti bagi masyarakat, di Kecamatan Banjarangkan itu mulai ditinggalkan.

Selain abrasi, jogging track yang dibangun di lokasi itu juga sudah jebol.

"Dari utara air sungai mengikis pondasi (joging track), dari selatan kena ombak besar, jadi jbol. Tapi penanganan sampai sekarang belum ada," keluh Tegal.

Ia juga mengeluhkan, abrasi yang tidak kunjung teratasi di Pantai Tegal Besar. Justru abrasi kian parah, karena pesisir teris terkikis liran air dari Sungai Bubuh.

Beberapa kali petugas sebenarnya sudah pernah mengecek kondisi itu, namun penanganannya belum ada.

"Ngelapor, sudah terus melapor. Ada petugas liat cuma ambil foto, terus disuruh bikin proposal baru. Terus bikin proposal baru saja, ganti proposal terus, lalu proposal lama dikemanakan?. Tidak ada penanganan apa-apa," keluh Wayan Tegal yang sehari-hari berjualan di pesisir Pantai Tegal Besar.

Ia sangat berharap abrasi itu dapat segera tertangani, sehingga pesisir itu kembali bisa dimanfaarkan warga untuk melasti dan sekadar bermain di pesisir pantai.

"Kalau sekarang warga sudah tidak bisa melasti di sini," jelasnya.

Sementara Perbekel Desa Negari, I Gusti Ngurah Bagus Mahendra mengatakan, abrasi di Pantai Tegal Besar dikarenakan alur dari Sungai Bubuh ke arah timur. Diperlukan normalisasi alur sungai, agar aliran air lurus ke arah laut.

"Seharusnya penanganan alur sungai dulu, baru penanganan pantai. Kami sudah koordinasi terkait hal ini ke PU," ungkap Gusti Ngurah Bagus Mahendra, Senin (7/8/2023).

Pihaknya juga tidak menampik, sudah beberapa kali mengirim proposal yang ditujukan ke Pemkab Klungkung ataupun ke BWS (Balai Wilayah Sungai) Bali Penida terkait kondisi itu.

Namun penanganan memang belum ada, terutama untuk normalisais Sungai Bubuh.

"Kalau kami dari pihak dewa, hanya bisa menunggu. Tentu kami harap ada perbaikan segera, karena Pantai Tegal Besar ini keberadaannya sangat penting. Pantai ini menjadi lokasi melasti desa-desa di Kecamatan Banjarangkan, jadi lokasi penyu bertelur, dan menjadi daya tarik wisata," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved