Kematian Anak 9 Tahun di Gianyar

VIRAL! Bocah Perempuan Meninggal Dunia, Usai Digigit Anjing, Tiba-tiba Kejang dan Berulang Terus!

Dikarenakan tersebar kabar anak tersebut sempat digigit anjing liar, Dinas Kesehatan pun melakukan pendalaman terhadap kematian korban.

Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat - Seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, asal Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, meninggal dunia di RSU Ari Santi Ubud, Minggu (6/8/2023) sore. Dikarenakan tersebar kabar anak tersebut sempat digigit anjing liar, Dinas Kesehatan pun melakukan pendalaman terhadap kematian korban. Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Rabu (9/8/2023) membenarkan hal tersebut. 

TRIBUN-BALI.COM  - Seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, asal Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, meninggal dunia di RSU Ari Santi Ubud, Minggu (6/8/2023) sore.

Dikarenakan tersebar kabar anak tersebut sempat digigit anjing liar, Dinas Kesehatan pun melakukan pendalaman terhadap kematian korban.

Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Rabu (9/8/2023) membenarkan hal tersebut.

Kata dia, sebagai tindak lanjut atas informasi yang diterima dari petugas RSU Ari Santi, bahwa seorang pasien perempuan umur 9 tahun 11 bulan, dari salah satu desa di Kecamatan Blahbatuh meninggal dengan gejala klinis sesak napas.

Maka Tim Dinas Kesehatan Gianyar pada Senin (7/8) langsung melaksanakan investigasi lapangan.

Berdasarkan hasil penelusuran di RSU Ari Santi, kata dia, pada Minggu (6/8) Pukul 10.10 Wita, pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas, mual muntah dan tidak nafsu makan, serta dalam kondisi kesadaran baik.

Pasien ditatalaksana dengan diagnosis asma serangan sedang.

Baca juga: A380 Emirates Signifikan Penyumbang Wisman, Dua Bulan Beroperasi Angkut 71.168 Penumpang

Baca juga: Kisah Cupid Ingat Sang Ayah Saat Sajikan Cocktail RacikanTeh Dilmah Dalam Lomba The Mixology Playoff

Seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, asal Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, meninggal dunia di RSU Ari Santi Ubud, Minggu (6/8/2023) sore.

Dikarenakan tersebar kabar anak tersebut sempat digigit anjing liar, Dinas Kesehatan pun melakukan pendalaman terhadap kematian korban.


Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Rabu (9/8/2023) membenarkan hal tersebut.
Seorang anak perempuan berusia sembilan tahun, asal Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, meninggal dunia di RSU Ari Santi Ubud, Minggu (6/8/2023) sore. Dikarenakan tersebar kabar anak tersebut sempat digigit anjing liar, Dinas Kesehatan pun melakukan pendalaman terhadap kematian korban. Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Rabu (9/8/2023) membenarkan hal tersebut. (Istimewa)

"Dalam perjalanan setelah diberikan pelayanan medis sesak napas pasien berkurang, akan tetapi mual dan muntah masih ada. Pasien tidak mau minum air oleh karena takut muntah dan berliur," ujar Ariyuni memaparkan hasil investigasinya di RSU Ari Santi.

Lebih lanjut dikatakannya, pada pukul 17.50 Wita pasien mengalami kejang secara tiba-tiba, yaitu saat pasien minum air. "Kejang terjadi secara terus-menerus dan berulang, kemudian pasien dikeluhkan tidak sadar.

Kondisi pasien memburuk dan dinyatakan meninggal pada pukul 18.57 Wita dengan diagnosis konvulsi berulang ec susp intracranial infection (kejang berulang oleh karena adanya kecurigaan infeksi pada otak)," kata Ariyini.

Selain mengumpulkan keterangan pihak rumah sakit, Ariyuni juga meminta keterangan pada ibu korban.

"Dari cerita ibu kandung pasien, dikatakan bahwa yang bersangkutan sempat digigit anjing liar 7 bulan lalu di pantai wilayah Kecamatan Blahbatuh, di daerah punggung kaki kanan berupa luka lecet.

Saat itu sudah dilakukan pencucian dengan air mengalir dan sabun, tetapi tidak berobat ke fasilitas kesehatan," ujar Ariyuni. (weg)

 

Tidak Ada Gejala Klinis Rabies

DALAM proses perawatan pasien di RSU Ari Santi, kata Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, tidak ditemukan adanya gejala-gejala klinis yang mendukung ke arah penyakit rabies, seperti misalnya demam, sakit tenggorokan, gangguan neurologi seperti bingung, gelisah, dan perilaku agresif, serta mengalami bermacam-macam fobia seperti hidrofobia (takut air), aerofobia, fotofobia (takut sinar).

"Sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa yang bersangkutan menderita penyakit rabies," tandasnya.

Meski denikian, pihaknya tetap melakukan atensi terhadap rabies. "Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar sudah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular di masyarakat, khususnya penyakit rabies.

Diharapkan masyarakat meningkatkan kewaspadaan akan bahaya rabies, menyayangi binatang peliharaan dengan rutin vaksin, selalu mengikat atau mengkandangkan dan tidak melepasliarkan.

Bila terjadi gigitan anjing atau kucing atau kera, agar datang berobat ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memperoleh pelayanan kesehatan," ujar Ariyuni. (weg)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved