Music Zone
Music Zone: Tiga Band Indie Bali Berkolaborasi Dalam Regenerasi Bernyali
Soulfood, Matilda, dan Astera berkolaborasi membuat album, dalam enam bulan terdapat workshop tentang manajemen, pemasaran serta teknis dalam rekaman.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tiga band indie Bali diantaranya Soulfood, Matilda, dan Astera berkolaborasi membuat album bertemakan humanis.
Dengan waktu enam bulan album tersebut selesai.
Adapun nama album tersebut yakni dari Matilda Cosmotopian, Astera dengan lagu Better Days dan Soulfood menghasilkan lagu bernama Amesigenalew.
Tidak hanya membuat karya, dalam enam bulan terdapat workshop tentang manajemen, pemasaran serta teknis dalam rekaman.
Baca juga: Music Zone: Raski Feat Heruwa dan Victor Rice Rilis ‘When You Smile’ Versi Dub
Termasuk yang berfokus pada penulisan press release, dengan bimbingan dari para ahli seperti Deny Surya, Kristian Dharma, dan Mas Goen.
"Menciptakan karya mereka punya cara masing-masing, tapi yang ribet bagaimana mendistribusikan karya. Hanya bagaimana membangun marketing entrepreneur, hari ini tidak bisa main band doang bisa main yang lain. Buat press rilis dan networking ke media dan cari referensi terus," ungkap Dadag SH Pratono, selaku Program Leader dan produser program Regenerasi Bernyali, Selasa 15 Agustus 2023.
Musisi yang juga Gitaris Navicula ini mengatakan betapa pentingnya jaringan komunitas.
Ia mencontohkan Navicula yang berhasil bertahan lebih sari dua dekade karena gaya marketing entrepreneur yaitu dari komunitas ke komunitas yang lain.
"Komunitas itu membangun sel-sel masing-masing. Akhirnya melihat dengan bahasa entrepreneur dan networking ada komunitas nongkrong. Bahasa saya berkawan itu bagaimana berkawan harus ada sikap mencari tahu itu bagian attitude," terangnya.
Dalam program ini ada Saylow bertindak sebagai project manager, Kristian Dharma sebagai co-producer, Eli bertanggung jawab atas konten visual, dan Bayu membangun seluruh elemen visual yang menjadi kunci kesuksesan dari awal hingga sekarang.
Meskipun memiliki keterbatasan anggaran, semangat untuk berkarya tidak pernah padam, seperti yang diungkapkan oleh Dadang SH Pranoto.
"Meski budget kecil, tetapi gas terus," tegasnya.
Seiring dengan perjalanan ini, para musisi telah menunjukkan produktivitas yang luar biasa.
Saylow, yang aktif dalam project management dan tur, menciptakan alternatif baru yang memicu regenerasi dalam musik Bali.
"Kendalanya selalu diproduksi, biaya produksi, equipment, dan lain-lain. Sebelumnya musisi secara refrensi sudah mengakses internet. Tetapi dalam perjalanan musik, biasanya stagnan, ada hal-hal yang tidak biasa terpecahkan. Program Regenerasi Bernyali hadir untuk mengatasi masalah tersebut," ungkap Saylow.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.