Aksi Damai di Kantor DPD PDI Perjuangan
Simpatisan Minta Nyoman Mulyadi Dapat Rekomendasi, Jaya Negara : Kami akan Rapatkan di DPD
Simpatisan Minta Nyoman Mulyadi Dapat Rekomendasi, Jaya Negara : Kami akan Rapatkan di DPD
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ribuan simpatisan Nyoman Mulyadi, Ketua PAC PDIP Kecamatan Kediri, Tabanan gerudug Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru, Denpasar pada Rabu 16 Agustus 2023 siang.
Simpatisan yang disebut berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Tabanan itu meminta agar Nyoman Mulyadi mendapat rekomendasi sebagai bacaleg DPRD Bali pada Pemilu 2024 mendatang.
Ribuan simpatisan itu mulai memadati Jalan Cok Agung Tresna dan Jalan Banteng Baru, Denpasar sekitar pukul 10.30 Wita.
Mereka hadir dengan mengendarai bus, truk, mobil, hingga sepeda motor. Pada masing-masing kendaraan tersebut, dipasang secarik kertas bertuliskan PAC PDIP dari berbagai kecamatan di Kabupaten Tabanan.
Sempat terjadi ketegangan antara simpatisan Nyoman Mulyadi dengan perwakilan DPD PDIP Bali.
Hal ini terjadi saat simpatisan Nyoman Mulyadi mencoba masuk ke Kantor DPD PDIP Bali yang kemudian diadang oleh sejumlah perwakilan DPD PDIP Bali serta personel Satgas Cakra Buana.
Usai berunding, para simpatisan akhirnya diperbolehkan masuk ke Kantor DPD PDIP Bali dengan syarat, hanya diwakili oleh Ketua PAC PDIP.
Para perwakilan PAC itu kemudian disambut oleh I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sekretaris DPD PDIP Bali yang juga menjabat sebagai Walikota Denpasar.
Usai berunding sekitar setengah jam, Jaya Negara dan Para perwakilan PAC itu keluar dari Kantor DPD PDIP Bali.
Baca juga: Rayakan HUT RI, di Bali Grab dan OVO Adakan Gotong Royong dan Donasikan Rp1,5 Miliar
Disinggung soal pembahasan dalam pertemuan tersebut, Jaya Negara mengatakan para simpatisan mempertanyakan soal kejelasan Nyoman Mulyadi sebagai bacaleg DPRD Bali pada Pemilu tahun depan.
Mereka, kata Jaya Negara, mewanti-wanti agar Nyoman Mulyadi dapat ditetapkan sebagai bacaleg DPRD Bali dari dapil Tabanan.
“Beliau cuma bertanya, mewanti-wanti, beliau sangat diinginkan oleh masyarakat Kediri, tokoh-tokoh, tidak hanya masyarakat Kediri, ada juga tokoh-tokoh dari Selemadeg, Pupuan, Baturiti juga hadir.”
“Mengharapkan agar beliau bisa maju sebagai calon tetap. Itu harapan beliau,” ungkap Jaya Negara.
Menindaklanjuti aspirasi tersebut, Jaya Negara mengaku pihaknya akan segera menggelar rapat di internal DPD PDIP Bali.
“Kami akan rapat DPD dulu. Nanti kan kebijakan pak ketua DPD seperti apa. Rapat DPD dulu,” tambahnya.
Jaya Negara menerangkan, pengusulan bacaleg sejatinya dimulai dari tingkat PAC (kecamatan) yang kemudian dilanjutkan ke tingkat DPC (kabupaten/kota).
Sementara itu, DPD PDIP Bali disebut hanya meneruskan usulan dari DPC PDIP Kabupaten/Kota se-Bali ke DPP PDIP.
“Semua calon itu kan diusulkan oleh DPC. Yang mengusulkan calon itu dari DPC dan DPD meneruskan ke DPP. Itu (rekomendasi) pertimbangan DPP,” terang Jaya Negara.
Disinggung soal “nasib” Mulyadi sebagai bacaleg dari PDIP, Jaya Negara tak dapat berbicara banyak. Hal ini lantaran dirinya tak berwenang dalam membuat keputusan rekomendasi.
Ia menegaskan, aspirasi dari simpatisan Mulyadi akan ditampung guna dibicarakan dalam rapat internal DPD PDIP Bali.
“Saya bukan kapasitas untuk memberikan rekomendasi.”
“Tugas kami adalah aspirasi ini kami terima, kami sudah catat harapannya seperti apa, untuk kita sampaikan di rapat DPD,” pungkas I Gusti Ngurah Jaya Negara, Sekretaris DPD PDIP Bali yang juga menjabat sebagai Walikota Denpasar.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.