Serba serbi

Saat Anggara Kasih Medangsia, Ini yang Dilakukan Umat Hindu

Hari raya ini merupakan hari raya Hindu yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali atau yang biasa disebut Anggara Kasih Medangsia.

Tribun Bali/Putu Supartika
Ilustrasi - Saat Anggara Kasih Medangsia, Ini yang Dilakukan Umat Hindu 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Delapan hari setelah Kuningan, ada hari raya Anggara Kasih Medangsia.


Anggara (Selasa) Kasih Medangsia dirayakan pada Selasa Kliwon wuku Medangsia.


Hari raya ini merupakan hari raya Hindu yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali atau yang biasa disebut Anggar Kasih Medangsia.

Baca juga: Payogan Sang Hyang Ludra, Ini Persembahan Saat Anggara Kasih Dukut


Anggar Kasih Medangsia merupakan hari raya atau rerahinan yang jatuh berdasarkan pertemuan antara Saptawara yaitu Anggara, Pancawara yaitu Kliwon, dan wuku Medangsia.


Dan hari ini, Selasa 22 Agustus 2023 merupakan perayaan Anggara Kasih Medangsia.


Terkait Anggara Kasih, dalam Lontar Sundarigama disebutkan:

Baca juga: Jadwal Odalan Anggara Kasih Dukut di Pura dan Merajan di Bali


Nahanta waneh, rengen denta, Anggara Keliyon ngarania Anggara Kasih, pekenania pengasianing raga sarira. Sadekala samana yogia wang amugpug angelakat sealaning sarira, wigenaning awak, dena ayoga wang apan ika yoganira, Betara Ludra, merelina alaning jagat teraya, pakertinia aturakna wangi-wangi, puspa wangi, asep astanggi muang tirta gocara.


Artinya:


Yang lain lagi yang perlu diperhatikan, ketika Anggara bertemu Kliwon disebut sebagai Anggara Kasih.


Anggara Kasih merupakan hari untuk mewujudkan cinta kasih terhadap dirinya. 


Selain itu juga menunjukkan rasa kasih pada semua makhluk.


Sehingga pada hari itu sepatutnya melakukan peleburan bencana, dan merawat dari diri segala kecemaran.


Kecemaran ini utamanya kecemaran pikiran yang melekat pada diri. 


Caranya yaitu dengan jalan melakukan renungan suci. 


Karena dalam keadaan yang demikian, Sang Hyang Rudra melakukan yoga, yang bertujuan memusnahkan kecemaran dunia. 


Adapun sarana upakara yang dipersembahkan yaitu wangi-wangi, dupa astangi, dan dilanjutkan dengan matirtha pembersihan. (*)
 

 

 

Artikel lainnya di Rerahinan Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved