Berita Bangli
Farid Akui Sulit Temukan Sampah di Desa Wisata Penglipuran
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran diajak ikut berpartisipasi menjaga kebersihan desa.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran diajak ikut berpartisipasi menjaga kebersihan desa.
Mereka diberi kantong sampah dan diminta untuk mengumpulkan sampah anorganik.
Sebagai gantinya, wisatawan akan diberi reward berupa tiket gratis wisata ke Penglipuran.
Kegiatan tersebut masuk dalam program 'We Care Penglipuran'. Progam ini baru dilaunching pada hari Kamis, 31 Agustus 2023.
Walaupun terdengar mudah, nyatanya mengumpulkan sampah plastik di areal Desa Penglipuran sangatlah sulit.
Seperti diungkapkan salah satu pengunjung bernama Farid.
Pemuda asal Semarang, Jawa Tengah itu cukup beruntung, karena berkesempatan ikut dalam program 'We Care Penglipuran' dalam kunjungan keduanya.
Namun Farid mengaku sulit menemukan sampah di Desa Penglipuran.
"Saya tetap dapat sampah, cuma menurut saya sangat susah mencarinya. Karena terlalu bersih," ucap dia.
Baca juga: SIMAK Cara Buat Akun Kartu Prakerja Sebelum Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 61 Dibuka
Bagi Farid, program 'We Care Penglipuran' ini bisa ditiru dan diaplikasikan di tempat lain. Tidak hanya di tempat wisata namun juga lingkungan sekitar.
"Karena pada intinya, tujuan progam ini adalah untuk menjaga lingkungan sekitar agar terhindar dari sampah," ujarnya.
Sementara Manager Desa Wisata Penglipuran, I Wayan Sumiarsa mengungkapkan, program We Care Penglipuran ini merupakan ide yang muncul dari manajemen, terkait dengan desa wisata berkelanjutan.
Ide ini didasari dari branding Desa Penglipuran yang terkenal sebagai desa terbersih.
Dengan demikian mampu menguatkan branding yang sudah banyak dikenal masyarakat dan wisatawan
Menurut Sumiarsa, progam 'We Care Penglipuran' mampu memberi pengalaman berbeda kepada wisatawan saat berkunjung.
Sebab tidak hanya berwisata, para wisatawan juga mendapatkan edukasi mengenai pengelolaan sampah di desa.
"Kedepannya harapan kami dengan adanya program ini, kepariwisataan di desa Wisata Penglipuran bisa berkelanjutan serta dinikmati generasi selanjutnya," ujar dia.
Program 'We Care Penglipuran' melibatkan wisatawan. Secara teknis, Sumiarsa menjelaskan, wisatawan yang beruntung akan diberikan kantong sampah ramah lingkungan, saat membeli tiket.
Kantong sampah tersebut akan dibawa masuk ke areal desa. Wisatawan bisa memungut sampah yang berada di areal desa.
"Ketika kantong sudah penuh dengan sampah anorganik bisa ditukar ke front office. Nanti tim kami akan memberikan reward berupa satu voucher tiket masuk gratis, yang berlaku selama tiga bulan," jelasnya.
Dalam satu hari Desa Penglipuran memberikan empat kantong sampah. Seluruhnya dibagi ke setiap pintu masuk dan disesuaikan dengan waktu ramainya kunjungan. Ia mencontohkan untuk di pintu masuk utama, satu kantong sampah dibagikan diatas jam 10.00 wita.
"Ini berlaku setiap hari. Sampah yang dikumpulkan wisatawan harus penuh untuk bisa ditukarkan voucher," ucapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.