Berita Klungkung

Alasan Sejumlah Pejabat Senior di Klungkung Enggan Ikut Rekrutmen Sekda

Alasan Sejumlah Pejabat Senior di Klungkung Enggan Ikut Rekrutmen Sekda

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Kadis Kesehatan Klungkung I Ketut Sujana (kiri) dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Ketut Mas Ananda (kanan). 

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Beberapa pejabat senior di Pemkab Klungkung, memilih untuk tidak ikut memperebutkan kursi Sekda Klungkung.

Dari 19 pejabat eselon II atau jabatan tinggi pratama lingkup Pemkab Klungkung memenuhi syarat, hanya 7 yang mendaftar untuk merebutkan posisi tertinggi di kalangan birokrat di Klungkung tersebut.

"Hingga akhir pendafataran (calon sekda) pada Kamis (31/8/2023) pukul 00.00 Wita, ada 7 orang yang mendaftar," ujar Plt Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Klungkung, I Gusti Ngurah Balik, Jumat (1/9/2023).

Ketujuh pejabat yang ikut mendaftar sebagai sekda yakni Dewa Gde Darmawan (Pj Sekda Klungkung), Anak Agung Lesmana (Kepala Bappeda), I Gusti Agung Gede Putra Mahajaya (Kadis Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), I Wayan Suteja (Kadis PMD Pengendalian Penduduk dan KB).

I Ketut Suadnyana (Kadis Kebudayaan), Luh Ketut Citrawati (Asisten II), dan Made Sudiarka Jaya (Kadis Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu).

Jumlan ini tergolong kecil, karena sebenarnya ada 19 pejabat eselon II yang berpeluang memperebutkan posisi sekda.

Setelah sekda sebelumnya, I Gede Putu Winastra purna tugas. 

Beberapa pejabat yang termasuk senior di Klungkung, ternyata urung mendaftar karena berbagai alasan.

Ada yang mengaku terlambat mendaftar, hingga terhalang dengan masalah kesehatan.

Seperti yang diungkapkan Kadis Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana. Dirinya tidak mendaftar rekrutmen sekda karena mengaku telat. 

"Terus terang saya mau ikut (rekrutmen sekda), tapi saya telat," ungkap Sujana, Jumat (1/9/2023).

Dirinya mengaku waktu menyiapkan berkas, sementara sebelumnya ia sibuk mempersiapkan berbagai kegiatan terkait peringatan Hari Kemerdekaan, serta persiapan assessment siswa.

"Intinya siapa saja saya dukung untuk jadi sekda. Banyak juga yang lebih senior dari saya," ungkap dia.

Sementara Staf Ahli I Komang Dharma Suyasa juga mengaku tidak mendaftar posisi sekda.

Pejabat yang cukup lama menempati posisi kadisdukcapil ini, mengaku memberikan kesempatan rekan-rekannya lain untuk seleksi sekda.

"Saya mungkin belakangan saja, berikan kesempatan teman-teman yang lain dulu," ungkapnya.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Ketut Mas Ananda yang cukuo senior di Pemkab Klungkung, mengaku tidak ikut rekrutmen sekda karena terkendala kondisi kesehatan.

Ia juga memberikan kesempatan rekan-rekannya yang lain untuk ikut rekrutmen sekda, karena masa kerjanya hanya tersisa 4 tahun.

"Saya sudah sempat koordinasi ke temen-temen di medis, juga sudah menghadap ke bapak (bupati). Saya juga dorong teman-teman lain yang lebih kompeten," ungkap dia.

Kadis Pertanian Ida Bagus Juanida merendah.

Ia mengku belum memiliki cukup kemampuan untuk menjadi seorang sekda.

Serta ia memberikan kesempatan rekannya yang juga lebih muda.

Sementara Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada yang juga birokrat senior di Klungkung, mengaku tidak mendaftar sekda, karena alasan keluarga.

Sementara berdasarkan jadwal, setelah pendaftaran, akan dilanjutkan seleksi administrasi 1 September, pengumuman hasil seleksi administrasi 4 September, penilaian kompetensi 6 September, persentasi makalah dan wawancara 7 - 8 September, pengumuman 3 nama calon terbaik 11 September, pengajuan tiga nama kepada PPK 12 September, dan pengusulan ke Komisi ASN 13 September.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sebelumnya telah blak-blakan mengatakan akan memilih sekda berusia muda. Ini menjadi "kode" bagi pejabat di eselon II yang berusia muda untuk ikut tarung dalam seleksi sekda.

"Kalau saya memilih yang muda lah, nanti akan enerjik," ungkap Suwirt belum lama ini. 

Tidak hanya muda, Suwirta juga menekankan Sekda yang harus kuat di bidang regulasi, anggaran, koordinasi antar OPD (organisasi perangkat daerah), termasuk ke lembaga lain seperti DPRD Klungkung. Serta memiliki kemampuan koordinasi yang baik dengan lembaga forkopinda (forum komunikasi perangkat daerah).

"Intinya jelang masa akhir tugas saya sebagai bupati, saya ingin pemerintahanan nanti bagaimana bisa menjadikan Klungkung lebih baik dari masa pemerintahan saya saat ini," harap Suwirta. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved