PJ Gubernur Bali Terpilih
Jadi Pj Gubernur Bali, Sang Ibu Doakan yang Terbaik bagi Made Mahendra: Ini Karma yang Harus Dilalui
Irjen Sang Made Mahendra Jaya ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Pejabat atau Pj Gubernur Bali untuk menggantikan I Wayan Koster
Penulis: I Putu Darmendra | Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Lebih lanjut, Irjen Mahendra Jaya adalah anak kedua dari enam saudara.
Ia lahir dari pasangan Sang Made Wisaya dan Desak Made Subiksi. Sang Made Wisaya adalah PNS dan Desak Made Subiksi adalah ibu rumah tangga.
Setelah pensiun, Sang Made Wisaya memantapkan diri ngayah sebagai Jro Mangku di Pura Giri Jaya Natha, Balikpapan. Kakak pertama Irjen Mahendra bernama Sang Ayu Kompyang Maharini. Sedangkan adik-adiknya adalah, Sang Ayu Nyoman Mahadewi, Sang Ketut Mahadewa, Sang Putu Mahardika, dan Sang Ayu Made Mahartini.

Sejak ayahnya meninggal dunia, Mahendra Jaya yang menggantikan peran sebagai ayah. Ia membimbing adik-adiknya, mengarahkan, dan menasehati. Bahkan tak jarang juga memarahi. Namun semua itu untuk kasih sayang, terlebih mereka tinggal berbagai belahan kota di Indonesia.
"Sosok kakak di mata saya bener-bener sebagai pengganti ayah setelah ayah saya meninggal. Kakak saya lah yang mengambil peran itu, yang memarahi, menasehati, mengarahkan adik-adiknya," ujar Sang Ketut Mahadewa kepada Tribun Bali
Baca juga: BREAKING NEWS: Pelantikan PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Ini Link Live Streamingnya
Pria yang akrab disapa Sang Kecuk ini selalu mendapat panggilan lebih dulu jika Irjen Mahendra pulang ke Desa Temesi, Gianyar. Biasanya Perwira Tinggi Polri itu pulang untuk sembahyang, bahkan saat sesibuk apapun.
"Kecuk, saya kal mulih (saya mau pulang), mau sembahyang," demikian Sang Kecuk meniru ucapan kakaknya saat akan datang.
"Kalau ke Bali, sesibuk apapun acaranya di Denpasar, pasti menyempatkan diri pulang untuk sembahyang. Kadang Pak Tito mengingatkan untuk pulang," sambungnya.
Meski tak lama, namun waktu kebersamaan satu sampai dua jam sangat berarti untuk keluarga ini. "Setelah sembahyang, kami ngopi dan ngobrol-ngobrol dan tentu makan be guling, makanan kesukaan kakak saya, kemudian balik setelah sejam dua jam kami bertemu," kata Sang Kecuk.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.