Berita Badung
Perbaiki Infrastruktur Hingga Rp 47 Miliar, Badung Berharap Kemacetan di Kuta Utara Bisa Ditekan
Perbaiki Infrastruktur Sampai Telan Rp 47 Miliar Lebih, Badung Berharap Kemacetan di Kuta Utara Bisa Ditekan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sejumlah Jalan di Kecamatan Kuta Utara mulai dilakukan perbaikan oleh pemerintah kabupaten Badung.
Tidak hanya jalan, trotoar dan drainase di wilayah Desa Canggu, Desa Tibubeneng Kuta Utara, serta Desa Pereran Kecamatan Mengwi juga diperbaiki.
Perbaikan infrastuktur itu pun dilakukan sebagai penunjang pengembangan pariwisata di wilayah tersebut. Mengingat kerap terjadi kemacetan parah, dan minimnya gorong-gorong.
Untuk memperbaiki infrastuktur itu pemerintah Kabupaten Badung pun sampai menggelontorkan anggaran mencapai Rp 47 Miliar lebih. Hanya saja proyek pengerjaannya dilakukan tender yangg berbeda-beda.
Data informasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, total ruas jalan yang dikerjakan pada tahun 2023 di tiga desa tersebut adalah 11,642 km total nilai proyek sebesar Rp 47.726.445.769. Hanya saja pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa bagian, dengan pelaksanaan tender yang berbeda
Kepala Dinas PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba yang dikonfirmasi Senin 11 September 2023 mengaku jika pengerjaan dilakukan bertahap. Namun sudah melalui proses tender.
"Kalau sudah dikerjakan, berarti sudah ada pemenang tendernya. Karena prosesnya beda-beda," kata Surya Suamba.
Diakui ada beberapa kegiatan peningkatan jalan dan pembuatan trotoar yang dilakukan salah satunya yakni di area Jalan Sri Khayangan, Banjar Berawa panjang 946 meter dengan anggaran Rp3.279.523.522.
Baca juga: Satpol PP Bangli Sidak Baliho Ucapan Hari Raya Bacaleg
Dari pantauan dilokasi jalan ini mulai dilakukan pembongkaran pada bagian gorong-gorong. Bahkan ada beberapa arus lalulintas yang dialihkan untuk mempercepat proses pengerjaan.
Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan alat berat, dan langsung dipasangi beton precast.
Selanjutnya setelah dilakukan pemasangan barulah dilakukan penutupan dan diberi keramik model vaving.
Sampai saat ini arus lalulintas menuju pantai berawa sedikit padat, karena perbaikan jalan tersebut.
"Untuk yang di Berawa masih proses pengerjaan," sambungnya.
Selain itu juga dilakukan rekonstruksi jalan, drainase dan trotoar ruas Jalan Aseman – Pantai panjang 2.100 meter Rp9.102.896.346. pembangunan drainase dan trotoar ruas Jalan Padang Lenjong – Pura Batu Mejan, ruas Jalan Canggu – Batu Mejan dan ruas Munduk Catu – Pantai, panjang 1.600 meter dengan anggaran Rp 334.300.441.
Pembangunan drainase, trotoar dan rekonstruksi ruas Jalan Tegal Gundul – Batu Belig dan Tegal Gundul – Berawa panjang 2.680 meter dengan anggaran Rp13.644.794.678, dan pembangunan drainase dan trotoar ruas Jalan Banjar Kangkang – Pantai panjang 1.600 meter Rp6.793.354.983.
"Semua ini proyeknya menggunakan APBD Induk tahun 2023," jelasnya
Sementara pihaknya mengaku untuk dianggaran perubahan ada beberapa kegiatan juga yang dilaksanakan seperti, pembangunan drainase dan trotoar ruas Jalan Padang Lenjong – Pura Batu Mejan dan ruas Jalan Canggu – Batu Mejan lanjutan, panjang 1.650 meter dengan pagu Rp7.580.803.972.
Rekonstruksi jalan, drainase dan trotoar ruas Jalan Aseman – Pantai lanjutan dan pembuatan trotoar di area Jalan Sri Khayangan Banjar Berawa (lanjutan) panjang 1.066 meter dengan pagu Rp6.990.771.827.
Surya Suamba berharap dengan pembenahan infrastruktur jalan di kawasan tersebut, dapat sedikit mengurangi kemacetan serta meningkatkan perwajahan serta estitika wilayah tersebut.
Sebelumnya, Ketua Komisi III I Wayan Sandra mengakui jika Kemacetan di Tibubeneng dan Desa Canggu diharapkan ada solusi secepatnya. Pasalnya terjadinya kemacetan sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan di wilayah tersebut.
"Dari laporan manajemen Altas saat kami temui, per hari kunjungan wisatawan rata -rata mencapai 1.200 orang. Padahal jika tidak terjadi kemacetan diperkirakan potensi kunjungan bisa lebih dari 2.000 orang per hari," ungkap Sandra sebelumnya
Keluhan yang sama menurut Politisi PDI Perjuangan juga disampaikan oleh sejumlah pengusaha lainnya di wilayah tersebut. Bahkan pihaknya mengaku kondisi macet memang terjadi setiap hari. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.