Sponsored Content
Disperpa Badung Panen Bawang Merah Di Subak Munggu
Ditengah ancaman dampak el nino dan alih fungsi lahan, Dinas Pertanian dan Pangan bersama Badan Standarisasi Instrumen Pertanian(BSIP)
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ditengah ancaman dampak el nino dan alih fungsi lahan, Dinas Pertanian dan Pangan bersama Badan Standarisasi Instrumen Pertanian(BSIP) berhasil mendorong petani di subak Munggu untuk mengembangkan budi daya bawang merah.
Budidaya pun guna memenuhi kebutuhan pasar, pengendalian inflasi dan meningkatkan pendapatan petani setempat.
Hal itu pun dikatakan Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana saat panen bersama bawang merah seluas 1 hektar di Subak Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Senin 11 September 2023.
Menurut Wijana, pihaknya terus mendorong petani di Badung untuk bisa melaksanakan budi daya berbagai komoditi pertanian yang dibutuhkan setiap hari oleh masyarakat melalui kegiatan Pengembangan tanaman pangan dan hortikultura. Bahkan semua itu dibiayai dari APBD guna meringankan biaya produksi yang semakin mahal sekaligus meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Dipilihnya subak Munggu sebagai lokasi pengembangan bawang merah karena subak ini menghadapi ancaman alih fungsi lahan yang sulit dibendung dan sebagai bentuk insentif bagi petani yang mampu mempertahankan lahan pertaniannya.
"Disamping itu bawang merah sangat cocok dikembangkan didaerah ini terbukti tingkat produktivitas mencapai 17,57 ton/hektar," katanya.
Jika dibandingkan dengan hasil gabah, pengembangan bawang merah jauh lebih menguntungkan bagi petani mencapai sekitar Rp. 2 juta/are.
Baca juga: Fraksi DPRD Buleleng Sepakat Tiga Ranperda Disahkan Jadi Perda
"Bawang lebih menguntungkan dari pada gabah. Sehingga kita mendorong masyarakat budidaya Bawang merah," imbuhnya. (*)