Berita Karangasem

3 Warga Tewas, Perbekel Desa Buana Giri Bali Larang Tambang Tebing, Tak Ada Batu Seharga Nyawa

Perbekel Desa Buana Giri, I Nengah Diarsa mengatakan, lokasi lahan yang ditambang berpindah-pindah

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi mayat - 3 Warga Tewas, Perbekel Desa Buana Giri Bali Larang Tambang Tebing, Tak Ada Batu Seharga Nyawa 

Per orang hanya mendapat Rp 1,4 juta hingga 1,6 juta yang dikumpulkan dalam waktu dua pekan.

Namun pekerjaan sampingan itu adalah maut yang mengintai.

"Harga batu tabas satu truk Rp 7-8 juta. Untuk dapat satu truk butuh waktu dua pekan," kata dia.

Hasil penjualan batu dibagi rata anggota kelompok penambang.

Pendapatan tergantung jumlah kelompok.

Semakin sedikit anggotanya, semakin banyak uang yang didapat, begitu juga sebaliknya.

"Biasanya kami gali di sekitar lahan warga," kata dia,

Perbekel Desa Buana Giri, I Nengah Diarsa mengatakan, lokasi lahan yang ditambang berpindah-pindah.

Warga hanya mencari batu tabas karena jenis batuan lain di wilayah tersebut tidak laku terjual.

Kata Diarsa, tidak ada lokasi penambangan di wilayah Kemoning.

Namun ada beberapa daerah yang berpotensi ditemukan batu jenis tabas dan pasir.

Setelah musibah ini, ia akan mendata warga yang bekerja sebagai pencari batu tabas

"Kami akan data berapa jumlah warga Desa Buana Giri terutama di Kemoning yang kerja sebagai pencari batu. Kami akan menyosialisasikan dan mengimbau para warga untuk tidak mencari batu di dekat tebing," kata Diarsa.

Peristiwa ini, kata dia, harus jadi bahan evaluasi. Ia tak mau ada korban lagi.

Maka Diarsa mulai sekarang melarang aktivitas penggalian batu tabas di tebing.

"Saya minta warga tak mencari batu di tebing," demikian pesannya.

Ia mengatakan, peristiwa longsor merenggut korban jiwa pernah terjadi tahun 2009.

"Tahun 2009 pernah ada warga tukang cari pasir tertimbun material longsor. Lokasinya sama dengan peristiwa yang sekarang. Memang daerah ini, Sungai Taksu, angker. Tapi banyak warga cari (batu) kesini," kata dia. (ful)

Kumpulan Artikel Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved