Jalan Jebol di Tegallalang
Jalan Jebol Cebok-Tegallalang Rawan Longsor Susulan, Dinas Bina Marga Peringatkan Warga Menjauh
Kepala Badan Bina Marga Dinas PU, Made Gede Astawiguna memperingatkan warga untuk menjauh dari pusat jebol paling tidak 40 meter
Penulis: Ngurah Adi Kusuma | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kepala Badan Bina Marga Dinas PU, Made Gede Astawiguna memperingatkan warga untuk menjauh dari pusat jebol paling tidak 40 meter.
Made Gede Astawiguna menjelaskan bahwa ada kemungkinan longsor susulan akan terjadi mengingat kondisi daerah yang rawan akibat terkikis oleh air.
Kepala Badan Bina Marga Dinas PU tersebut mengungkapkan paling tidak, warga harus menjauh paling tidak 40 meter dari pusat jebol.
Hal ini dinilai menjadi syarat penting mengingat kondisi jalan menuju lokasi bencana sudah rawan.
Baca juga: Kronologi Jalan Jebol Cebok-Tegallalang, Suara Dentuman Sering Terdengar dari Bawah Tanah
Menurut penilaian dari pihak PUPR, ada beberapa titik yang dianggap rawan karena sudah sangat dekat dengan jalan dan rawan longsor.
“Dengan kedalaman 40 meter, disarankan masyarakat untuk menjauh paling tidak 40 meter agar jika longsor susulan terjadi, masyarakat tetap aman”
Dalam hal pengaman sendiri, Kepala Dusun Banjar Cebok, Desa Kedisan, I Kadek Juniantara sudah berkoordinasi dengan Babin setempat untuk memberikan peringatan dan atensi.
Menurut Babin Kedisan, Dewa Arjana, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan perangkat desa setempat demi memberikan atensi dan penyuluhan kepada masyarakat.
Dirinya mengungkapkan akan memberikan himbauan terutama kepada anak-anak agar menjauh karena tanah yang labil.
Baca juga: BREAKING NEWS! Kondisi Terkini Jebolnya Jalan Cebok-Kedisan Tegallalang, Akses ke Sekolah Terputus
“Kami akan melakukan atensi dan himbauan terhadap para siswa dan orangtua yang memang harus melewati jalan ini agar sebaik mungkin menjauh dari pusat longsor,”
“Kami juga akan memasang police line dengan lebih baik agar menjauhkan orang-orang yang masih belum tahu terutama wisatawan” tutup Dewa Arjana.
Hingga saat ini, pihak PUPR masih akan melakukan kajian untuk menentukan lahan yang akan dipakai sebagai jalan pengganti agar akses jalan masyarakat tidak terputus. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.