Kasus Rabies Di Bangli Melandai, Dinas PKP Terapkan Vaksinasi Stasioner

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Kasus rabies di wilayah Kabupaten Bangli mulai melandai sejak bulan Agustus 2023.

Kondisi ini seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang terus digencarkan sejak awal tahun.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma.

Ditemui Senin, 18 September 2023, Sarma mengatakan pelaksanaan vaksinasi rabies di Bangli saat ini telah menyentuh 78,66 persen, dari total populasi anjing 59.346 ekor yang tersebar di empat kecamatan.

Sejalan dengan tingginya capaian vaksinasi rabies di Bangli, jumlah kasus juga diakui semakin melandai.

"Total kasus positif rabies di Bangli tercatat sebanyak 49 kasus. Di mana kasus terakhir terjadi pada 25 Agustus. Apabila dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, jumlah kasus rabies menunjukkan penurunan. Dari 10 kasus di bulan Juni, menjadi 5 kasus di bulan Juli, dan 3 kasus di bulan Agustus. Sedangkan hingga pertengahan September astungkara belum ada laporan kasus baru," ungkapnya. 

Sarma juga mengatakan 49 kasus ini menempatkan Kabupaten Bangli di peringkat 3 bersamaan dengan Kabupaten Buleleng.

Peringkat pertama merupakan Kabupaten Karangasem dengan 77 kasus, selanjutnya Kabupaten Gianyar dengan 76 kasus. 

Vaksinasi rabies hingga akhir tahun 2023 ditarget sebanyak 80 persen.

Walaupun saat ini pelaksanaan vaksinasi rabies masih berjalan, pejabat asal Desa/Kecamatan Tembuku ini mengaku penerapannya kini dalam bentuk stasioner.

Baca juga: Upaya Mitigasi Percepatan Pengamanan Aset Negara, PLN UIP JBTB Sambangi BPN Kanwil Bali

Sarma juga menambahkan, karena kendala anggaran biaya operasional vaksinator, maka pelaksanaan vaksinasi tidak bisa maksimal 100 persen. 

"Kita tidak lagi menjadwal vaksinasi Rabies ke lapangan, karena tenaga vaksinator kita juga sedang kejar target vaksinasi PMK. Pelayanan vaksinasi Rabies hanya kita lakukan secara stasioner di kantor Dinas PKP Bangli maupun di Puskeswan. Untuk kebutuhan vaksin, saat ini masih tersedia 1500 dosis," sebutnya. (*)