Berita Gianyar
Pemkab Gianyar Siapkan Rekayasa Lalin untuk Kemacetan di Teges - Pengosekan Ubud
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar, Bali, telah merancang penataan arus lalu lintas yang selalu padat di Jalan Raya Teges, Desa Peliatan, Ubud
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar, Bali, telah merancang penataan arus lalu lintas yang selalu padat di Jalan Raya Teges, Desa Peliatan yang menuju Jalan Raya Pengosekan dan Simpang Nyuh Kuning - Pengosekan Ubud.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Dinas Perhubungan Gianyar bersama Satlantas Polres Gianyar dan Polsek Ubud, dalam mengurai kemacetan dalam waktu dekat, akan dilakukan rekayasa lalu lintas.
Reka lalin tersebut berupa, menjadikan Jalan Made Lebah atau SPBU Pengosekan ke arah timur menjadi jalur satu arah.
Baca juga: Sosok Mahayastra Dimata Gus Gaga Selama Jabat Bupati Gianyar, Ini Kesan Sang Mantan Sekda!
Kendaraan nantinya hanya boleh menuju ke arah timur.
Sementara pengendara dari arah timur menuju barat, akan diarahkan untuk menggunakan jalur simpang Desa Mas yang tembus di simpang Lodtunduh.
Baca juga: Gianyar Sumbang Kasus Kemiskinan Ekstrem dan Angka Stunting Tinggi di Bali, Jadi PR Pj Bupati Baru
Sekda Gianyar, I Dewa Alit Mudiarta, Kamis 21 September 2023 membenarkan hal tersebut.
Berdasarkan kajian, kata dia, hampir 80 persen kendaraan dari arah timur atau dari Jalan Raya Teges menuju Jalan Pengosekan, tujuannya adalah ke selatan.
Karena itu, pihaknya akan mengalihkan pengendara dari arah timur ini ke Simpang Mas.
Baca juga: Gianyar Sumbang Kasus Kemiskinan Ekstrem dan Angka Stunting Tinggi di Bali, Jadi PR Pj Bupati Baru
"Target Oktober ini kita lakukan rekayasa lalin. Kendaraan di Jalan Made Lebah atau SPBD Pengosekan ke arah timur, kita jadikan satu arah."
"Kendaraan hanya boleh ke timur. Kalau dari arah timur wajib memakai jalur Desa Mas - Lodtunduh. Karena dari hasil kajian kami, yang ke barat itu 80 persen tujuannya ke arah selatan," ujar Dewa Alit didampingi Kepala Dishub Gianyar, I Made Arianta.
Pihaknya pun meyakini, jika kepadatan lalin di Jalan Made Lebah terurai, maka lalu lintas jalan Simpang Pengosekan, Simpang Teges, dan Simpang Nyuh Kuning - Pengosekan akan terurai.
Baca juga: Kepala BPKAD Bali Dewa Tagel Dilantik Jadi Pj Bupati Gianyar
Iapun meyakini kondisi tersebut akan berdampak positif pada ekonomi..
"Kami yakin nanti ada pemilik usaha yang akan merasa dirugikan. Padahal sebenarnya diuntungkan. Karena yang awalnya orang malas singgah karena macet, jadi mau singgah karena tak macet. Rekayasa lalin ini kami targetkan Oktober 2023," ujarnya.
Selain reka lalin, pihaknya juga menyiapkan solusi berkelanjutan dalam mengatasi kemacetan di Ubud.
Yakni mengoptimalkan penggunaan Sentra Parkir Monkey Forest Ubud, Sentra Parkir Pura Batukaru dan menetapkan Lapangan Astina Ubud sebagai sentra parkir permanen.
"Kendaraan yang ditampung di centra parkir semua kendaraan. Baik itu bus, kendaraan wisatawan, pekerja termasuk juga kendaraan jasa transportasi akan nge'tem di sana," kata Sekda Dewa Alit. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.