KKB Papua
KISAH Simon Petrus, Satpol PP yang Hampir Jadi Korban KKB Papua: Senjata Macet Saat Mau Ditembak
Saat dalam perjalanan, tiba-tiba di tengah jalan, ia dihadang tiga orang yang diduga kuat merupakan anggota KKB Papua dengan senjata lengkap.
TRIBUN-BALI.COM – KISAH Simon Petrus Sroyer, Satpol PP yang Hampir Jadi Korban KKB Papua: Senjata Macet Saat Mau Ditembak
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua seperti tak henti-hentinya membuat ulah dan melakukan penyerangan tak berdasar kepada masyarakat sipil maupun militer.
Simon Petrus Sroyer, salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan menceritakan kisahnya yang hampir menjadi korban KKB Papua.
Ia selamat dalam percobaan penyerangan yang dilakukan oleh KKB Papua.
Melansir dari Surya.co,id, Simon Petrus batal dihabis lantaran senjata yang digunakan KKB Papua macet tak bisa melontarkan peluru.
Momen tersebut langsung dimanfaatkan Simon Petrus untuk melakukan perlawanan hingga para KKB Papua lari.
Meski selamat, ia mengalami luka tembak di bagian telinga dan tulang rusuknya terkena senjata tajam.
Lantas seperti apa kronologi penyerangan Simon Petrus oleh KKB Papua tersebut?
Baca juga: Pesawatnya Ditembaki KKB Papua, Trigana Air Hentikan Penerbangan ke Oksibil
Kronologi
Upaya penyerangan KKB Papua kepada Simon Petrus tersebut terjadi pada hari Selasa, 19 September 2023.
Pada mulanya,ia hendak berangkat dari rumahnya menuju ke Kantor Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang untuk melaksanakan tugas.
Saat dalam perjalanan, tiba-tiba di tengah jalan, ia dihadang tiga orang yang diduga kuat merupakan anggota KKB Papua dengan senjata lengkap.
"Saya ditanya oleh mereka KKB, mau kemana, saya menjawabnya, mau ke kantor, lalu saya tiba-tiba ditembak di kepala dan saat itu saya bergerak reflek untuk menghindari tembakan tersebut namun tetap saja mengenai helm saya sehingga telinga saya luka,” kata Simon saat dikunjungi Ka Ops Damai Cartenz-2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani ke Oksibil Kabupaten Pegunungan, Minggu 1 Oktober 2023, dilansir dari Tribun Papua.
Lebih lanjut, dia mengatakan, saat itu dirinya merasa sakit pada tulang rusuk, dan akhirnya diketahui kalau rusuknya terkena benda tajam dalam hal ini sangkur.
Tak sampai di situ, Simon Petrus juga ditembak lagi dan melihat pada moncong senjata KKB Papua tidak mengeluarkan api.
“Saya berpikir senjata mereka mengalami macet, sehingga tidak mengeluarkan amunisi dan saya bisa selamat sampai sekarang,” ujarnya.
Dirinya kemudian mengambil keputusan untuk melakukan perlawanan, sehingga 3 orang yang diduga anggota KKB Papua tersebut langsung melarikan diri.
Pada saat dirinya hendak menaiki motor untuk melanjutkan perjalanan, muncul lagi 3 orang KKB Papua berbeda dari 3 orang sebelumnya dengan senjata lengkap hendak menyerang.
Saat itu dirinya kembali melakukan perlawanan lagi sehingga mereka langsung melarikan diri.
Dalam situasi genting dirinya melarikan diri dan melapor ke pos penjagaan Polri dan TNI di area Gereja GBI.
Dari sana Simon diantar ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Jasad Michelle Kurisi yang Diduga Dibunuh KKB Papua Ditemukan dalam Kondisi Dikubur & Tertutup Daun
Dari kejadian ini, Simon ingin menyampaikan bahwa, KKB Papua yang memegang senjata api telah melanggar hukum nasional dan internasional sehingga tidak ada kompromi.
KKB Papua harus diberikan sanksi hukum yang tegas dan terukur hingga tuntas.
Simon Petrus mengaku merasa tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh KKB Papua ini.
"Saya berharap apa yang dilakukan oleh KKB ini tidak boleh diulangi lagi sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan aman dan damai," katanya.
5 Anggota KKB Papua Dilumpuhkan Satgas Damai Cartenz
Sementara itu, lima anggota KKB Papua berhaisl dirontokkan Satgas Damai Cartenz.
Mereka diduga sering melakukan kerusuhan di wilayah distrik Oksibil, Pegunungan Bintang.
Selain menembak lima anggota KKB, Satgas Damai Cartenz juga menyita sebanyak tiga senjata api (senpi).
"Jadi Total 5 orang KKB berhasil dilumpuhkan dan 3 Senpi berhasil diamankan," kata Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Sabtu (30/9/2023), melansir dari Kompas.com.
Kelima anggota KKB itu kini telah tewas usai dilumpuhkan oleh gabungan TNI Polri pada Sabtu 30 September 2023 dini hari.
Lokasi penegakan hukum tersebut terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Menurut Faizal, para anggota KKB tersebut kerap membuat kerusuhan di daerah Oksibil, Pegunungan Bintang.
Lebih lanjut, Faizal pun memastikan bahwa situasi di Pegunungan Bintang dapat dikendalikan dengan baik oleh aparat keamanan maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Baca juga: Profil Pratu Agung Pramudi, Marinir TNI AL Tewas Ditembak KKB Papua, Diduga Tak Suka Ada Pos Baru
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Humas Operasi Damai Cartenz 2023 AKBP Bayu Suseno menjelaskan sejumlah barang bukti yang disita.
Tiga senpi yang disita yakni satu pucuk senpi laras panjang jenis SS1 tanpa Lade, satu pucuk senpi laras panjang jenis USA NOUVES (varian M4), dan satu pucuk senpi pendek jenis FN.
Selain senpi, barang bukti yang berhasil diamankan berupa satu bendera bintang kejora, ratusan butir amunisi, lima unit Magazen dan beberapa alat komunikasi jenis HT (handy talky) dan handphone Bayu menambahkan, pihaknya saat ini sedang melakukan pembersihan di tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi para KKB.
"Mohon bersabar ya rekan-rekan, saat ini pasukan di lapangan masih melakukan pembersihan di TKP, mengidentifikasi identitasnya dan nanti apabila memungkinkan jenazahnya akan diturunkan dari pegunungan," ujar Bayu.
Sebelumnya, seorang anggota Brimob gugur dalam baku tembak dengan KKB Papua di Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (18/9/2023).
Dia adalah Briptu Rudi Agung.
Briptu Rudi Agung merupakan anggota Brimob Polda Sulawesi Utara yang tergabung dalam tugas Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 di wilayah Papua.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, AKBP Bayu Suseno mengungkapkan kontak tembak terjadi saat personil tindak Ops Damai Cartenz 2023 melakukan patroli kewilayahaan.
Saat tiba di kampung Yapimakot itu lah terjadi kontak tembak antara aparat keamanan dengan pasukan KKB Papua.
Dalam kejadian kontak tembak tersebut, Briptu Rudi Agung mengalami luka tembak di bahu sebelah tembus ke belakang.
"Ya benar, mengakibatkan satu anggota gugur atas nama Briptu Agung," kata Bayu kepada Tribun-Papua.com.
Pada Selasa, 19 September 2023 jenazah Briptu Agung dipulangkan ke kampung halamannya di Manado, Sulawesi Utara.
"Tadi pukul 07:45 WIT jenazah dibawa ke Bandara Sentani, Jayapura menggunakan pesawat Smart Air dari Oksibil, Pegunungan Bintang,” terang Kasatgas Humas Ops Damai Cartens 2023, AKBP Bayu Suseno saat dihubungi Tribun-Papua.com.
Lebih lanjut dia menjelaskan, siang ini jenazah langsung diterbangkan ke Menado untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.
(*)
Baca juga: Kontak Tembak Aparat Gabungan dengan Kelompok Separatis di Yahukimo, 2 Anggota KKB Tewas
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul KESAKSIAN Simon Sroyer, Satpol PP yang Ditembak KKB di Pegunungan Bintang: Awalnya Diadang, dan Surya.co.id dengan judul Nasib Mujur Simon Petrus, Anggota Satpol PP yang Batal Dihabisi KKB Papua Gara-gara Senjata Macet,
KKB Papua
Korban KKB Papua
Simon Petrus
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Satpol PP
Pegunungan Bintang
Papua Pegunungan
Oksibil
Satgas Damai Cartenz
Briptu Rudi Agung
Konflik Papua, Negara Harus Hadir Menjamin Penegakan HAM, Stabilitas Wilayah Demi Keutuhan NKRI |
![]() |
---|
Profil Kopda Hendrianto Asal Jambi yang Dibunuh KKB Usai Amankan Natal, Dikenal Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
Rencana Pernikahan dengan Anak Yatim Piatu Sirna, Pratu Sandy Tewas Tertembus Peluru KKB Papua |
![]() |
---|
Prajurit Asal Kaltim Gugur Ditembak KKB, Rencana Pratu Sandy Bawa Orangtua Temui Calon Istri Pupus |
![]() |
---|
TRAGIS! Belum Pernah Bertemu Buah Hatinya, Praka Dwi Bekti Probo Harus Gugur di Tangan KKB Papua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.