Wacana Jokowi Gantikan Megawati Soekarnoputri Nahkodai PDIP Kembali Menghangat

Wacana Jokowi Gantikan Megawati Soekarnoputri Nahkodai PDIP Kembali Menghangat

Youtube/PDIP
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo capres dari PDIP 

 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) "bermain dua kali" belum mereda, kini wacana Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP mencuat.

Benarkah Jokowi akan menggantikan Megawati Soekarnoputri di kursi tertinggi PDIP

Wacana Jokowi menggantikan Megawati ini sempat menjadi pembahasan hangat beberapa waktu lalu.

Adalah Guntur Soekarnoputra, putra Presiden pertama RI Soekarno,  yang kembali melemparkan wacana itu.

Baca juga: BREAKING NEWS! Kaesang & Erina Jalan-jalan ke Lapangan Renon, Warga Rebutan Foto dengan Putra Jokowi

Guntur dalam pernyataannya yang dituliskan di halaman opini Harian Kompas dengan judul "Indonesia, Jokowi dan Megawati Pasca 2024" secara garis besar menyebut kalau Jokowi sejatinya layak untuk menempati posisi sebagai Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Banyak landasan dan alasan Guntur menyebut Jokowi layak menduduki pucuk pimpinan partai berlogo banteng itu.

Salah satunya soal program dan pemikiran Jokowi sebagai Presiden RI yang kerap selaras dengan apa yang dicanangkan Soekarno saat menjadi presiden pertama.

Baca juga: Menanti Restu Ibu, Hasto Kristiyanto Sebut Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo Tunggu Megawati

Kepemimpinan Jokowi juga dinilai Guntur, telah melanjutkan apa yang sudah dirancang oleh Soekarno sejak lama, termasuk soal pemindahan Ibu Kota Negara.

Lalu Adakah Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP?

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga  menilai usulan dari Guntur itu memang tepat.

Jokowi dinilai layak untuk menempati kursi partai politik berologo kepala banteng itu.

"Guntur menilai Joko Widodo paska purna bhakti presiden layak menempati posisi ketua umum PDIP.

Kapasitas Jokowi memang layak menempati posisi tersebut. Pengalamannya juga sudah lebih dari cukup untuk menjadi ketum," kata Jamiluddin kepada Tribunnews.com, Minggu (1/10/2023).

Akan tetapi kata Jamiluddin, yang menjadi pertanyaan, apakah Megawati rela kursi Ketum nantinya diestafetkan kepada Jokowi, menurut dia, hal itu kecil kemungkinan terjadi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved