Berita Jembrana
Kasus Kenakalan Remaja Pertama Sejak UPTD PPA Dibentuk, Orang Tua dan Keluarga Diminta Jangan Lengah
Kasus Kenakalan Remaja Pertama Sejak UPTD PPA Dibentuk, Orang Tua dan Keluarga Diminta Jangan Lengah
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Kasus pelemparan kaca bus yang dilakukan oleh pelajar atau Siswa SMA di Jembrana menjadi perhatian khusus.
Apalagi, kasus ini menjadi rujukan pertama kali bagi UPTD Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Jembrana.
Edukasi dan peran orang tua sebagai pengawas anak-anak saag bermain handphone menjadi sangat penting saat ini. Apalagi kasus pelemparan kaca bus di Jembrana diakui terobsesi dari medsos TikTok.
Kepala UPTD Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Jembrana, Ida Ayu Sri Utami Dewi mengakui, saat ini perilaku anak sekolah terutama jenjang SMP serta SMA cenderung di luar kebiasan alias aneh. Jika merujuk dari medsos, banyak tren yang dilakukan oleh anak-anak zaman sekarang dan cenderung diikuti oleh anak lainnya.
"Sehingga ini menjadi atensi. Selain kami, yang sangat berperan penting dalam pengawasan adalah dari pihak orang tua termasuk keluarga. Tak luput juga lingkungan tempat mereka tumbuh. Pengawasan penggunaan handphone harus lebih diperketat lagi," ungkap Dayu Sri Utami saat dikonfirmasi, Selasa 3 Oktober 2023.
Dia melanjutkan, selama ini pihaknya di UPTD PPA belum pernah merima laporn atau rujuan terkait kasus serupa.
Sejak berdiri dari tahun lalu, kasus pelemparan kaca bus ini menjadi yang pertama kalinya. Diharapkan kedepannya tidak terjadi kembali baik dengan kasus sama atau kasus lainnya.
Tentunya, kata dia, pihaknya bakal melakukan pendampingan terhadap siswa sekolah tersebut.
Selanjutnya melakukan pendampingan kepada sekolah dan seluruh siswa agar hal serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.
"Hanya pengawasan orang tua dan keluarga saja yang harus lebih ketat. Kalau menyetop penggunaan medsos sudah tidak mungkin bisa dilakukan," tegasnya lagi.
"Sejak berdiri setahun lalu, ini kasus pertama kenakalan remaja di Jembrana. Semoga kedepannya, kasus serupa tidak ada lagi," harapnya.
Terpisah, Kapolsek Mendoyo, Kompol I Putu Suarmadi mengakui, kasus pelemparan kaca bus oleh anak sekolah ini tetap diproses sesuai hukum.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan orang tua pelaku agar lebih mendekatkan diri dengan anaknya.
"Peran orang tua dan keluarga sangat penting saat ini. Apalagi kasus tersebut terjadi tengah malam menjelang dinihari. Kami harap orang tua dan keluarga selalu mengecek keberadaan anaknya apalagi pergi dari rumah melewati jam malam," tegasnya.
Baca juga: Polda Bali Gelar Latihan Sispamkota, Persiapan Hadapi Situasi Tahapan Pemilu 2024
Kompol Suarmadi juga mengaku bakal terus mengaktifkan fungsi bhabinkamtibmas untuk melakukan penyuluhan sebagai antisipasi terjadinga kenakalan remaja di kemudian hari.
"Intinya pelaku ini adalah oknum pelajar. Peran orang tua, keluarga dan sekolah sangat penting. Mari bersama-sama mengawasi dan memberikan edukasi kepada anak-anak kita agar hal serupa tak terulang kembali," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.