Berita Gianyar

Cuaca Panas, Dinkes Gianyar Sarankan Warga Bawa Air Minum Saat Perjalanan

Cuaca Panas, Dinkes Gianyar Sarankan Warga Bawa Air Minum Saat Perjalanan

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ Wayan Eri Gunarta
Kondisi lalu lintas di Kota Gianyar tampak lengang, Rabu 4 Oktober 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Cuaca panas yang mencalai 31-32 drajat celsius yang terjadi di Gianyar, Bali sejak beberapa hari ini.

Menjadi perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar.

Dimana dalam kondisi seperti ini, masyarakat rentan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

Karena itu, Dinkes Gianyar meminta agar masyarakat selalu menyediakan air minum saat melakukan perjalanan jauh.

Terlebih lagi perjalanan membawa bayi atau anak-anak.

Kepala Dinkes Gianyar, Ni Nyoman Ariyuni, Rabu 4 Oktober 2023 membenarkan hal tersebut.

Selain dehidrasi, musim kemarau yang cukup panjang dapat menyebabkan perubahan kondisi tubuh secara cepat.

Biasanya cuaca panas akan menimbulkan sejumlah penyakit, seperti, dare, influenza, batuk/pilek, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan lainnya.

Penyakit tersebut akan timbul, karena berkaitan dengan makanan.

Seperti diare, diakibatkan oleh makanan yang mengandung debu.

Dimana dalam cuaca terik, debu akan menyebar sangat cepat, dan menyebabkan bakteri berkembang biak lebih cepat pada makanan dan minuman yang tidak disimpan dengan baik.

"Dibutuhkan pengelolaan makanan yang sehat agar tidak terjadi perkembangan kuman pada makanan. Terjadinya influenza maupun batuk/pilek dan juga ISPA diakibatkan oleh meningkatnya debu, asap maupun polusi udara lainnya akibat cuaca ekstrem ini," jelasnya.

Kata dia, polusi udara dapat membawa kuman-kuman beterbangan masuk pada system pernafasan, yang secara akumulatif dapat menyebabkan orang menjadi sakit.

"Masyarakat diharapkan tetap waspada dengan menggunakan masker saat berkendaraan, maupun saat betaktivitas keluar rumah, supaya selalu membawa air minum untuk mengurangi dehidrasi," tandasnya.

Sejauh ini, kata Ariyuni, belum terjadi lonjakan masyarakat yang menderita penyakit akibat cuaca panas ini. Baik itu penyakit di kalangan balita maupun masyatakat lanjut usia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved