TPA Mandung Kebakaran
Sudah Mulai Tertangani, Kepulan Asap Hanya Di Sisi Utara TPA Mandung
Kepulan asap masih menyelimuti TPA Mandung. Terutama di bagian sisi utara yang berdekatan dengan pemukiman warga
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Kepulan asap masih menyelimuti TPA Mandung. Terutama di bagian sisi utara yang berdekatan dengan pemukiman warga.
Namun, secara keseluruhan api dinyatakan oleh Dinas terkait Pemkab Tabanan, yakni LH dan PMK atau Satpol PP sudah tertangani 50 persen.
Pantauan di lapangan, kepulan asap masih membubumbung tinggi.
Kepulan asap akan semakin besar ketika hembusan angin juga kencang.
Di sisi utara atau timur laut, dekat dengan pemukiman warga, terpantau pada Minggu 15 Oktober 2023 kepulan asap masih menyelimuti TPA Mandung.
Namun, untuk asap di sisi selatan sudah mulai surut tidak seperti pada Sabtu 14 Oktober 2023 ketika peristiwa kebakaran melanda TPA Kabupaten Tabanan itu.
Hingga saat ini, pelembaban atau pendinginan areal TPA terus dilakukan.
Upaya pendinginan terus dilakukan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan pihak TNI.
Kepala DLH Tabanan I Gusti Putu Ekayana, mengatakan, bahwa sebenarnya kobaran api di TPA Mandung ini sudah padam.
Namun kondisi tersebut belum stabil. Yakni, ketika angin berhembus kencang maka memunculkan letupan api di sejumlah titik, yang sebelumnya sudah terbakar.
Baca juga: Dua Bocah Kedapatan Curi Helm di Pantai Petitenget, di Bina Karena Mengaku Masih SMP
Dan sekitar pukul 05.00 Wita pagi tadi, api masih nampak, dan 06.00 Wita pagi api sudah tidak nampak lagi. Hanya kepulan asap yang banyak mengarah ke Selatan karena anginnya bertiup dari Utara.
“Ada lebih dari empat kali api ini padam. Namun ketika ada angin agak keras, kembali membuat terjadi letupan api dalam jumlah kecil-kecil menyebar di kawasan yang terbakar sebelumnya,” ucapnya.
Selain dipengaruhi angin, prediksi Ekayana, ini dikarenakan letupan api ini dipicu karena adanya gas metan yang berada di bawah tumpukan sampah.
Meski api sudah tidak sebesar dari sebelumnya, namun ia belum berani menjamin bahwa kebakaran di TPA Mandung sudah bisa dibilang dapat dikendalikan saat ini.
Kecuali, kemunculan api dalam bentuk spot-sepot kecil ini sudah tidak muncul lagi berturut-turut dalam jangka waktu tiga hari kedepan.
“Seandainya tiga hari ke depan tidak muncul maka sudah tertangani. Tapi kami belum berani menjamin,” ungkapnya.
Terpisah, Kasi Pemadam Kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tabanan, I Wayan Suakta mengatakan, asap sudah berwarna putih tanda api sudah bisa dikendalikan atau paling tidak 50 persen.
Hanya saja, pihaknya akan melakukan terus pendinginan dengan cara menyemprotkan air ke atas bukit sampah.
Ini untuk mengantisipasi kemunculan api susulan. Apalagi, di bawah tersapat gas metan.
“Sumber asap paling banyak muncul pada sisi timur laut. Kami juga pasang mesin pompa untuk menyedot air sungai di sebelah barat. Jadi agak terbantu,” jelasnya.
Ia menyebut proses pemadaman api di hari pertama kebakaran melibatkan Damkar Pemkab Badung. Lebih dari 20 kali mobil damkar bolak balik untuk melakukan pemadaman.
Dan pendinginan dilakukan setiap 3 jam sekali. Penyiraman dilakukan agar lapisan atas bukit sampah lembab.
Sementara ini, untuk sampah yang kerap dikirim untuk diolah di TPA Mandung kini, akan dilakukan pengalihan.
Yakni ke bekas galian C di Kelating. Pengalihan ini perkiraan dengan volume rata-rata harian sekitar 110 ton. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.