TPA Mandung Kebakaran
Status TPA Mandung Darurat, Api Sudah Terkendali 75 Persen
Status Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung darurat. Sehingga pihak terkait mulai Pemerintah TNI/Polri
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Status Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung darurat. Sehingga pihak terkait mulai Pemerintah TNI/Polri kini melakukan melakukan pertemuan membahas masak ini.
Penetapan status ini sudah sejak kemarin Minggu 14 Oktober 2023 ini hingga 14 hari ke depan.
Di sisi lain, terkait dengan pengendalian api, sudah hampir 75 persen tertangani.
Sekda Tabanan, I Gede Susila mengatakan, bahwa dengan status ini, dengan demikian harus ada kebencanaan yang ditangani dengan segera.
Dan langkah-langkah itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Forkopimda.
Aparat TNI/Polri menawarkan apa yang bisa dilakukan. Dan status ini, ditetapkan hingga selama 14 hari ke depan.
Jadi dari semua pihak, sambungnya, menyarankan untuk membentuk Posko.
Yakni sebagai pusat informasi dan pemberitahuan.
Misalnya ada yang diungsikan maka sudah disiapakan atau diantisipasi.
Yakni dengan dibentuk posko di wantilan desa Kukuh sebelah dari TPA di Desa Mandung.
Pihaknya juga mengecek di lapangan apakah ada warga yang terdampak sejak kebakaran terjadi.
“Ya mudah-murahan jangan sampai ada seperti itu (pengungsian warga),” ungkapnya.
Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Brunei Darussalam vs Timnas Indonesia: Ramadhan Sananta Starter?
Baca juga: Bebas Berenang di ASTON Denpasar Hotel & Convention Center Tanpa Menginap Dengan Paket Berenang
Penanganan kebakaran sendiri, Susila menjelaskan, bahwa seperti api muncul kali pertama. Yakni, pihaknya bergerak bersama dengan pemadaman.
Asap-asap yang mengepul, dilakukan dengan penyiraman secara rutin.
Pihaknya beraharap tidak ada titik api baru. Sembari juga meminta bantuan Damkar dari Kabupaten Badung.
“Ini juga komunikasi dengan subak, parit sebelah TPA untuk antisipasi. Jadi polanya air sedot langsung lempar ke asap. Astungkara lebih gampang dan mudah. Karena ketika air jauh malah lebih sulit. Untung masih ada air mengalir dan kami sudah koordinasi dengan petani karena situasi darurat ini,” ungkapnya.
Untuk Badung sendiri, Susila mengaku, bahwa menyediakan sekitar dua unit Damkar. Dan polisi juga siap dengan water canon.
Kalau untuk Tabanan sebenarnya semua armada dikerahkan.
Namun, sifatnya bergiliran hanya tiga yang beroperasi untuk pembasahan.
Di samping itu memang tempat tidak memungkinkan ketika semua terjun di TKP.
“Kondisi terkendali saat ini ya, jika melihat sudah 75 persen dikendalikan. Kita tinggal memadamkan asap. Sampah yang di bawah yang tertumpuk gas. Namun sampah sudah mulai kurang,” jelasnya.
Terkait dengan pengalihan pembuangan sampah di Kelating, ia melanjutkan, bahwa pihaknya sudah komunikasi dengan tokoh masyarakat sana, dan Perbekel.
Beruntungnya, aparat desa dan tokoh di sana Membantu.
“Syukur ada alternatif bisa membuang sampah. Karena Denpasar juga akan kesulitan membuang sampah. Kadishub juga tadi mengatur lalu lintas supaya tidak menganggu. Dan truk sampah lewat Tibu Biu. Bantuan alat berat saat ini juga akan dipikirkan,” bebernya. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.