Berita Gianyar

BNNK Gianyar Konsolidasi Tanggap Narkotika Lintas Sektoral

BNNK Gianyar menggelar konsolidasi pemberantasan narkotika lintas sektoral, penyalah guna narkotika tak memandang status sosial

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar, Bali menggelar konsolidasi pemberantasan narkotika lintas sektoral di Keramas Aero Park, Gianyar, Bali, Rabu 18 Oktober 2023 - BNNK Gianyar Konsolidasi Tanggap Narkotika Lintas Sektoral 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Gianyar, Bali menggelar konsolidasi pemberantasan narkotika lintas sektoral, Rabu 18 Oktober 2023.

Kegiatan yang berlangsung di dalam kabin pesawat di Keramas Aero Park, Bypass Prof Ida Bagus Mantra, Gianyar ini diikuti berbagai sektor.

Di antaranya, pendidik dari sejumlah SMP, SMA dan SMK di Kabupaten Gianyar, pengusaha atau swasta, serta sejumlah instansi di Pemkab Gianyar, Kejaksaan Negeri Gianyar, dan Polres Gianyar, serta Kodim Gianyar.

Menghadirkan dua narasumber, yakni PJ Bupati Gianyar yang diwakili oleh Kepala Kesbangpol Gianyar dan Direktur Kampus Monarch, I Nengah Budiarta.

Baca juga: Agar Lebih Efektif, Forum Peduli AIDS Bali Gagas Penanganan HIV di Tingkat Desa

Kepala BNNK Gianyar, AKBP I Gusti Agung Alit Adnyana mengatakan, dunia ini sangat indah, jangan disia-siakan untuk memikirkan hal yang negatif, terlebih lagi untuk narkotika.

Dia menegaskan, konsulidasi bertema 'kota tanggap narkoba' ini diadakan, dikarenakan Kabupaten Gianyar belum tanggap narkoba.

"Kita belum tanggap terhadap bahaya narkotika, karena itu, kami mengajak untuk tanggap. Karena sudah banyak sekali korban, sudah banyak teman di lingkungan kerja kita yang menjadi korban," ujarnya.

AKBP Alit Adnyana menjelaskan, penyalah guna narkotika tak memandang status sosial, tak melihat jabatan maupun pangkat, banyak oknum penegak hukum, oknum guru atau ASN yang kena.

"Karena itu kami tak pernah bosan mengingatkan bahaya narkotika. Apalagi Kota Gianyar belum dapat nilai tinggi di ranah pemberantasan narkotika. Itu dikarenakan belum banyak yang melakukan aksi terkait Inpres pencegahan narkotika," ungkapnya.

Alit Adnyana mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian, di Bali saat ini ada 15 ribu pengguna aktif narkotika.

Pihaknya pun menduga saat ini jumlahnya meningkat.

"Menjadi pengedar, biasanya dikarenakan untuk memenuhi keinginannya di bidang ekonomi, ingin beli Hp, motor atau apa, lalu bagaimana cara agar cepat mendapatkan uang, maka larinya ke sana. Tanpa mereka sadar bahaya yang akan diterima, yaitu, selain penjara tentu rong telu (kematian)," ujarnya.

Kepala Kesbangpol Gianyar, Dewa Amartha yang mewakili Pj Bupati, menyoroti merosotnya budi pekerti anak-anak.

Menurut dia, hal tersebut akan menjadi celah masuknya narkotika.

"Karena itu, kami meminta agar guru-guru lebih peka terhadap anak didiknya, sehingga peran pendidikan lebih maksimal dalam pencegahan narkotika," ujarnya.

Direktur Kampus Monarch, I Nengah Budiarta menyampaikan bahwa, di dalam pendidikan, pencegahan dilakukan ketika munculnya tanda-tanda.

Sementara dalam dunia kerja, pemberantasan narkotika terwujud jika lingkungan kerja bersih, tidak toxic. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved