Pilpres 2024
Duet Ganjar - Mahfud MD Sesuai Harapan PDIP Gianyar
PDIP Gianyar, Bali semakin bergairah dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - PDIP Gianyar, Bali semakin bergairah dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu tak terlepas dari pasangan calon (paslon) yang diusung PDIP dan mitra, sesuai harapan. Yakni Capres-nya Ganjar Pranowo sementara Cawapres-nya Mahfud MD.
Ketua PDIP Gianyar, I Made Mahayastra membenarkan hal tersebut.
Saat dikondirmasi, mantan Bupati Gianyar itu mengatakan, dirinya sedang berada dj Jakarta mengikuti deklarasi paslon capres-cawapres Ganjar-Mahfud.
"Ya, tentu kami sangat mendukung pasangan ini. Kebetulan saya berada di Jakarta bertepatan dengan deklarasi Capres," Mahayastra yang juga Ketua Media Pintar Perjuangan (MPP DPP PDI-P).
Kata dia, deklarasi Ganjar-Mahfud sangat meriah.
Sebab yang hadir bukan hanya tokoh senior PDIP, kader dan simpatisan.
Tetapi juga dihadiri oleh tokoh-tokoh agama, tokoh nasionalis dari berbagai provinsi di tanah air.
"Suasana deklarasi sangat dinamis dan penuh semangat. Apa yang diputuskan Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati sangat sesuai dengan harapan masyarakat, dimana kedua tokoh baik Capres dan Cawapres selain sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, juga kader terbaik PDIP dan satunya lagi sudah sangat teruji di pemerintahan," ujar pria yang sedang berjuang menduduki kursi Bupati Gianyar dua periode itu.
Baca juga: 6 Arti Mimpi Tentang Anjing, Pertanda Bahaya hingga Kesetian akan Pasangan
Kepopuleran paslon tersebut, kata Mahayastra, akan memudahkan pihaknya memenangkannya, terutama di Gianyar.
Bahkan ia yakin, bisa meraih suara 96 persen untuk paslon tersebut.
"Kami di Gianyar akan memberikan kemenangan lebih besar dari kemenangan Jokowi di Pilpres 2019, yakni 96 persen.Sementara untuk Provinsi Bali, target kemenangan adalah 92 persen," tegas Mahayastra.
"Kami yakini itu, karena kedua tokoh sudah sangat populer dan dikenal masyarakat Bali, namanya sudah jauh berada di hati masyarakat sebelum deklarasi, sehingga sosialisasinya tidak butuh banyak energi," ujar Mahayastra. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.