Bali United

Tatap Muka Dikritik Miskin Taktik Monoton Oleh Suporter, Coach Teco Langsung Beri Jawaban Teknis

Diskusi mengenai perjalanan kiprah Bali United di BRI Liga 1 berlangsug hangat di Bali United Café, Gianyar, Bali, pada Rabu 18 Oktober 2023.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
Dok. Adrian
Pelatih Bali United Stefano Cugurra (kiri), Bos Bali United, Pieter Tanuri (tengah) dan Ketua Panpel I Ketut Suantika (kanan). Dok. Adrian 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Diskusi mengenai perjalanan kiprah Bali United di BRI Liga 1 berlangsug hangat di Bali United Café, Gianyar, Bali, pada Rabu 18 Oktober 2023.

Dalam pertemuan yang dihadiri langsung oleh Pelatih Kepala Stefano Cugurra ini membahas mengenai berbagai hal, salah satunya permainan Bali United.

Bahkan perwakilan suporter Semeton Bulldog, Ketut Budi tak segan-segan mengkritik permainan Bali United yang dinilai monoton.

Ketut Budi menyebut permainan Bali United yang monoton itulah disinyalir menjadi salah satu faktor yang membuat suporter enggan datang ke stadion memberikan dukungan langsung.

“Kita telah berdiskusi panjang lebar mengenai perkembangan tim, situasi terakhir Dipta penonton jarang datang, perkembangannya banyak teman-teman alasan uneg-uneg sama melihat perkembangan permaiann Bali United belakangan dinilai terlalu monoton, itu dari segi penonton,” kata Ketut Budi.

Baca juga: Akhirnya Pelatih Temui Suporter Bali United, Potret Kehangatan Coach Teco Bersama Suporter Tersaji

Baca juga: Bali United Kekurangan Amunisi di Lini Tengah, Nama Pemain Lokal Persib Bandung Masuk Radar Teco?

Menurutnya, bahwa suporter datang ke stadion dengan membeli tiket untuk melihat hiburan permainan menarik yang disuguhkan Teco dan skuat asuhannya, bukan permainan yang cenderung monoton dan mudah terbaca lawan.

“Saya jadi Teco saya juga bingung, saya lihat penonton kita nilai sebagai suporter, kami suporter menonton kami membayar melihat pertandingan dengan beli tiket tidak ingin melihat permainan monoton, hanya mengandalkan crossing, tidak bermain umpan pendek dari tengah ke depan. Soal hasil musim lalu, mental pemain, situasi, bermain di Jogja, kami terima itu,” ujarnya.

“Dengan penampilan bagus Bali United, kami semakin punya rasa memiliki, membawa tamu ke sini menonton Bali United,” sambungnya.

Sementara itu, Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, tampak menghargai masukan dari suporter, dia mengatakan bakal megevaluasi dan memberikan perbaikan untuk menyedot suporter yang datang.

“Kami pasti lakukan evaluasi, perbaikan agar hasil lebih bagus dan suporter banyak datang,” ucapnya.

Dibalik itu, pelatih kolekor 3 trofi juara Liga 1 ini mengungkapkan hal teknis yang perlu diketahui, bahwa taktik tersebut memang menjadi ciri khas menyesuaikan karakter pemain Bali United.

“Bicara soal crossing, kita pakai sistem itu karena kita punya winger, saya pikir winger punya kualitas bagus,d kita juga biasa bermain dengan target man,” ujarnya.

Baca juga: Bali United Tertarik dengan Gelandang Persib Bandung? Kans Sedardu Tridatu Gaet Abdul Aziz Tinggi?

Teco menjelaskan bahwa salah satu indikator keberhasilan sistem ini adalah produktivitas gol yang dicetak striker murni mereka Ilija Spasojevic.

Seperti diketahui, musim 2021/2022 Ilija Spasojevic menjadi top skor Liga dengan torehan 23 gol, Selain itu, Spaso juga melaksanakan tugasnya dengan baik dengan menjadi top skor di tim Bali United, sekaligus mengantarkan Bali United merengkuh trofi juara Liga 2 kali beruntun musim 2019 dan 2021/2022.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved