Berita Gianyar

Tumpek kandang, PDIP Gianyar Tebar 10 Ribu Ikan dan Lepas Burung Merpati

Dalam perayaan Tumpek Kandang ini, PDIP Gianyar, Bali selain membuat persembahayan sesuai tradisi masyarakat Hindu di Bali juga kegiatan melepasliarka

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
PDIP Gianyar melepaskan 10 ribu ikan nila dan lele di aliran air Dam Gunung Sari, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Minggu 22 Oktober 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Umat Hindu di Bali yang menggunakan kalender isaka, memiliki banyak hari spesial.

Salah satunya Hari Tumpek Uye atau Tumpek Kandang yang  pada tahun 2023 ini jatuh pada Sabtu 21 Oktober kemarin. 


Tumpek Uye merupakan hari spesial untuk binatang.

Baca juga: Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, PDIP Bali Target Menang Satu Putaran

Dalam merayakan hari tersebut, umat Hindu di Bali memberikan sesembahan berupa banten atau sarana upakara, sebagai bentuk terima kasih pada binatang yang berperan atas kelangsungan hidup umat manusia.


Dalam perayaan Tumpek Kandang ini, PDIP Gianyar, Bali selain membuat persembahayan sesuai tradisi masyarakat Hindu di Bali, juga menggelar kegiatan melepasliarkan hewan.

Mulai dari 10 ribu bibit ikan nila dan lele hingga melepaskan sejumlah burung merpati. Kegiatan tersebut digelar di Dam Gunung Sari, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Minggu 22 Oktober 2023.

Baca juga: Puan Maharani Tanyakan Sikap Jokowi Apakah Masih Dukung Ganjar Pranowo? Ini Jawaban Presiden Jokowi


Ketua PDIP Gianyar, Made Mahayastra mengatakan, sebagai masyarakat Bali, pihaknya sangat bangga terhadap leluhur.

Sebab mewariskan tradisi yang mendekatkan kita terhadap segala isi alam semesta. Mulai dari Tumpek Kandang, Tumpe Landep, Tumpek Uduh dan Tumpek Krulut.

Semua hari baik tersebut merupakan hari dimana umat Hindu memberikan persembahan untuk berterima kasih pada lingkungan. 

Baca juga: Target Kemenangan Ganjar-Mahfud 95 Persen di Bali, PDIP Bali Tak Unggulkan Pendukung JokowI


Menurut Mahayastra, sejauh ini dalam perpolitikan di Bali, hanya PDIP yang konsisten merayakan hari tumpek.

Menurut Mahayastra, partai dibuat bukan hanya untuk urusan memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu). Namun pada esensinya, partai politik itu ada, untuk menjaga negara, baik orangnya maupun tradisi dan budayanya.

Dan, Mahayastra pun bangga, hal tersebut dilakukan secara konsiten oleh PDIP. 

Baca juga: Soal Putusan MA, PDIP Gianyar Sudah Siapkan Bacaleg Pengganti 


"Berpartai itu bukan saja urusan elektoral dan menang, tapi partai juga wajib menjaga tradisi dan budaya yang ada. Kalau kita dilihat oleh masyarakat selalu menjaga tradisi pasti otomatis dipercaya. Setelah dipercaya kita pasti akan dipilih," ujar Politisi asal Payangan ini. 


Koordinator acara, I Made Wardana mengungkapkan alasan penebaran 10 ribu bibit ikan ini dilakukan di Dam Gunung Sari. Sebab, kata dia, air dari Dam ini mengalir ke belasan subak di wilayah Kecamatan Blahbatuh. 


"Pusat salurannya itu di sini, asal airnya dari aliran sungai Petanu. Karena itu, lokasi ini dinilai lokasi paling tepat untuk dijadikan tempat pelepasan bibit ikan. karena semua aliran subak akan kena, bibit itu pun diharapkan mengikuti aliran air," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved