Berita Bali

HONLAP ke-45 di Bali Jadi Tonggak Penting Kerja Sama Global Perangi Narkotika

HONLAP ke-45 di Bali Jadi Tonggak Penting Kerja Sama Global Perangi Narkotika, Prihatin 5,5 Ton Sudah Masuk Indonesia

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
Kegiatan The 45th HONLAP di di Discovery Kartika Plaza, Bali, pada Selasa 24 Oktober 2023 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Komjen. Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose menjalankan komitmen pemerintah Indonesia sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo dalam mendukung upaya global dalam memerangi ancaman narkotika.

Kesempatan untuk membahas strategi perang terhadap peredaran gelap narkotika ini dibahas melalui The 45th Meeting of Heads of National Drug Law Enforcement Agencies, Asia and the Pacific (HONLAP). 

Indonesia kembali menjadi tuan rumah, BNN RI sebagai leading institution Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) menggelar acara internasional tersebut di Discovery Kartika Plaza, Bali, mulai tanggal 24 hingga 28 Oktober 2023.

Komjen Golose menjelaskan, tujuan utama dibentuknya HONLAP adalah untuk memajukan kerjasama penegakan hukum dalam mencegah dan memberantas perdagangan gelap narkotika di kawasan Asia dan Pasifik, apalagi Indonesia menjadi salah satu market.

“Di Indonesia sampai September ini menyita 5,5 ton total oleh aparat penegak hukum, ini indikasi banyaknya yang masuk ke Indonesia dan betapa negara kita harus melindungi,” tegas Golose.

“Yang paling penting dua kali rapat terbatas 11 September dan 12 Oktober, Presiden menginginkan kegiatan yang di luar dari biasanya, extra ordinary,” imbuhnya. 

Dijelaskan dia, bahwa Bali menjadi 1 dari 10 provinsi prioritas yang perlu dieliminir kasus narkotikanya.

“Kita prioritaskan 10  provinsi di Indonesia, Bali salah satu prioritas untuk kita lakukan bagaimana kita bisa mengeliminir permasalahan narkotika,” ucap dia. 

HONLAP merupakan badan subsider dari Commission on Narcotic Drugs (CND) yang pada sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa berada pada naungan Economic and Social Council (ECOSOC).
 
HONLAP dibentuk berdasarkan Resolusi ECOSOC 1845 (LVI) pada tanggal 15 Mei 1974. 

Baca juga: Kantor Bappeda dan Inspektorat Ditarget Pindah Pada Akhir Desember


Pasca Covid-19, HONLAP Asia Pasifik digelar secara in-person di Bangkok pada Oktober 2022 dan di tahun ini Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah setelah sukses menggelar HONLAP ke 33 pada Oktober 2009 silam. 

Kegiatan ini diadakan secara periodik guna memberikan platform bagi negara-negara anggota untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika.

“Bicara  diplomasi dan strategi, kita tahu bersama pada waktu COVID masalah paket kurir lewat pesawat, kokain boleh dikatakan sedikit masuk di Indonesia, setelah dunia terbuka, dampak geo politik dunia, kemungkinan perubahan rute ada sehingga harus antisipasi, perlu kerjasama minimal di dalam naungan United Nations saling mengenal saling tahu dengan kepala badan narkotika negara-negara,” bebernya.

Dikatakannya, terselenggaranya HONLAP menandakan komitmen pemerintah Indonesia dalam mendukung upaya global dalam memerangi ancaman narkotika. 

HONLAP dihadiri oleh 104 peserta dari 27 negara yang merupakan para penegak hukum yang secara aktif terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkotika. 

Adapun agenda yang menjadi pembahasan pada HONLAP ke-45 ini diantaranya adalah perkembangan kerja sama regional dan subregional dalam mengatasi serta menanggulangi persoalan narkoba secara global. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved