Berita Jembrana
Enam Sampel Makanan Diuji Laboratorium, Anak 14 Tahun Dirujuk ke RSU Negara
Enam Sampel Makanan Diuji Laboratorium, Balita Satu Tahun Dirujuk ke RSU Negara
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Enam sampel makanan yang diduga menjadi dalang puluhan warga Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, mengalami keracunan dikirim ke laboratorium kesehatan Provinsi Bali, Selasa 31 Oktober 2023.
Terbaru, dari dua orang yang menjalani rawat inap, satu diantaranya terpaksa dirujuk ke RSU Negara karena kondisinya mengalami dehidrasi.
Disisi lain, Satreskrim Polres Jembrana terus mendalami kasus warga keracunan ini dengan memeriksa sejumlah saksi.
"Dua sampel yang kita ambil kemarin dan ada empat sampel makanan tambahan dari pihak kepolisian sudah kita kirim ke Labkes Provinsi Bali. Mungkin hasilnya baru keluar dua hari kemudian," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Jembrana, dr Made Dwipayana saat dikonfirmasi, Selasa 31 Oktober 2023.
Dia menyebutkan, dari enam sampel yang dikirim diantaranya adalah bakso, telur dan lainnya.
Selanjutnya tinggal menunggu hasil lab tersebut.
Disinggung mengenai kondisi pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas 2 Negara, Dwipayana menyebutkan satu diantaranya yakni Anak usia 14 tahun terpaksa dirujuk ke RSU Negara.
Sebab, kondisinya mengalami dehidrasi sehingga perlu penanganan yang lebih detail.
"Karena kondisinya dehidrasi sehingga dirujuk ke RSU Negara agar segera pulih. Sementara satu orang lainnya (balita 1,5 tahun) kondisinya sudah membaik dan mungkin bisa pulang hari ini," ungkapnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Beras bagi Masyarakat di Gianyar
Sementara itu, Direktur RSU Negara, dr Ni Putu Eka Indrawati menyebutkan, balita yang sebelumnya dirawat di Puskesmas 2 Negara tersebut dirujuk ke RSU Negara karena mengalami dehidrasi.
Namun, saat ini kondisinya sudah mulai membaik.
"Saat ini kondisinya sudah stabil, tidak ada mual maupun diare," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya terus memantau balita tersebut.
Mengingat perlu pengawasan khusus. Dan jika kondisinya sudah mulai pulih, sudah boleh dirawat jalan.
Periksa Panitia Acara Hingga Pemilik Dapur
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Agus Riwayanto Diputra menjelaskan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi mulai dari warga, pasien yang mengalami diare, hingga panitia acara kegamaan di Desa Tegalbadeng Barat tersebut.
Total ada 5 saksi yang diperiksa selain pasien.
"Sementara baru 5 saksi yang kita periksa diluar pasien. Mulai dari panitia acara, masyatakay pemilik dapur (tempat memasak), dan juga dari Dinas Kesehatan," ungkapnya.
Selain pemeriksaan saksi, kata dia, polisi juga telah menyerahkan empat sampel makanan ke Dinas Kesehatan Jembrana untuk selanjutnya diuji laboratorium di Provinsi Bali.
"Saat ini kami masih menunggu hasil uji lab sampel makanan tersebut," tandasnya.
Sebelumnua, sebanyak 52 orang warga Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, harus dilarikan ke Puskesmas 2 Negara di Desa Pengambengan sejak Senin 30 Oktober 2023 pagi.
Mereka mengalami keracunan diduga karena makanan yang disantap pada acara keagamaan malam sebelumnya.
Kini, 50 orang warga menjalani rawat jalan, sementara satu orang balita dan satu anak 14 tahun masih menjalani rawat inap.
Menurut informasi yang diperoleh, sebelum warga mengeluhkan sakit perut, sebelumnya menghadiri acara keagamaan di Mushola wilayah Desa Tegal Badeng Barat, Minggu 29 Oktober 2023 malam.
Namun, esok harinya aparat setempat justru menerima informasi dari salah satu kelian banjar bahwa warga Banjar Tengah dan Teluk Limo mengalami diare usai mengikuti acara tersebut.
Akhirnya,mereka yang mengeluh dilarikan ke faskes terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Total, ada 52 orang warga Banjar Tengah dan Banjar Teluk Limo, Desa Tegal Badeng Barat yang berdatangan ke Puskesmas 2 Negara.
50 diantaranya menjalani rawat inap dan dua orang diantaranya terpaksa menjalani rawat inap.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.