Krisis Air di Bali
Krisis Air Jadi Atensi Bangli, Nusa Penida, Hingga Karangasem, Kobaran Api Membakar Pipa Air Bersih
Atas kebakaran yang berimbas pada rusaknya pipa, krisis air bersih diprediksi akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan.
Basma mengatakan, memang layanan air bersih PDAM Bangli telah masuk di wilayah desa Suter. Hanya saja layanan tersebut belum secara maksimal beroperasi. Sebab masyarakat Desa Suter mendapat giliran air dua kali dalam sepekan.
"Normalnya demikian. Kami maklum mungkin karena layanan air bersih baru masuk ke desa, sehingga butuh waktu untuk optimalisasi. Dan pastinya akan dilakukan secara bertahap," kata pria yang juga anggota DPRD Bangli ini.
Walau hanya mengalir dua kali dalam sepekan, Basma mengakui masyarakat sudah cukup bersyukur. Kata dia, warga memiliki bak penampungan air sehingga pelayanan dua kali sepekan dirasa cukup.
"Hanya saja terkadang masih ada masalah berupa kerusakan pipa transmisi, akibat tekanan air terlalu besar. Kalau sudah seperti ini, masyarakat terpaksa harus beli air. Apalagi kalau ada acara keagamaan, kebutuhan air pasti meningkat," ujar Basma.
Kata dia, akibat hal tersebut masyarakat terpaksa membeli air. Pembelian air ini lebih difokuskan untuk kebutuhan pertanian dan peternakan. Sedangkan kebutuhan sehari-hari masih mengandalkan PDAM Bangli. "Saya sendiri juga masih beli air. Sekali beli satu tangki dengan kapasitas 5.000 sampai 6.000 liter, dan itu cukup untuk dua pekan," ucapnya.
Basma berharap layanan PDAM Bangli bisa lebih dioptimalkan dan diperluas lagi. Sebab masih ada beberapa kampung di wilayah Desa Suter, Abang Batudinding dan Abang Songan yang belum teraliri. Ia menegaskan siap mendukung penyertaan modal untuk PDAM.
"Ketika permintaan penyertaan modal itu disampaikan, saya pasti akan berjuang habis-habisan memohon ke bupati. Karena bagaimanapun juga air merupakan kebutuhan dasar," demikian tandasnya. (ful/mer/mit)
Target Sambungan Tuntas 2024
Semetara itu, PDAM Klungkung menargetkan seluruh desa di Kecamatan Nusa Penida terlayani air bersih pada tahun 2024. Upaya ini diharapkan bisa terealisasi setelah dilakukan optimalisasi sumber mata air Penida di Desa Sakti.
Tahun ini dilakukan optimalisasi sumber mata air Penida menjadi kapasitas 50 liter per detik. Dengan optimalisasi ini, nantinya sumber mata air Penida akan diarahkan untuk melayani air bersih ke Desa Klumpu, Desa Batumadeg, dan Desa Bunga Mekar yang sebelumnya dilayani dari sumber mata air Guyangan.
"Tiga desa tersebut sebelumnya dilayani dari sumber mata air Guyangan. Namun setelah optimalisasi rampung, tiga desa tersebut jadi dilayani dari sumber mata air Penida. Sehingga lebih continue nanti 24 jam dapat air," ujar Direktur Perumda Panca Mahottama atau PDAM Klungkung, I Nyoman Renin.
Dengan demikian, sumber mata air Guyangan akan dimaksimalkan untuk mengairi wilayah yang selama ini belum tersedia sambungan PDAM di wilayah timur Nusa Penida, seperti Desa Tanglad dan Desa Pejukutan.
Maka secara total sumber mata air Penida akan mengairi wilayah Desa Batununggul, Desa Sakti, Desa Kampung Toyapakeh, Desa Klumpu, Desa Batumadeg, Desa Bunga Mekar, dan Desa Suana. Sementara sumber mata air Guyangan akan mengairi wilayah Desa Batumadeg, Desa Pejukutan, dan Desa Tanglad.
Upaya ini juga untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan air bersih di Nusa Penida, setelah semakin berkembangnya industri pariwisata. Penerapan konsep One Gate One Destination yang diwacanakan pemerintah di Nusa Penida, juga mengharuskan layananan infrastruktur air bersih yang memadai. (ful/mer/mit)
Hujan Belum Turun, Warga Bengkala Kesulitan Air Bersih |
![]() |
---|
Krisis Air di Denpasar Makin Jadi, Made Nyemplong Beli 8 Galon Per Hari |
![]() |
---|
5 Bulan Krisis Air Bersih, Warga Yehembang Baru Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Kekeringan di Klungkung, Bahkan 1 Jeriken Air Rembesan Harus Tunggu 3 Jam |
![]() |
---|
Nyoman Norken: Kondisi Ketersediaan Air Bersih 'Lampu Kuning' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.