Tips Kesehatan
Ini 6 Dampak Tidur dengan Kipas Angin Menyala, Termasuk Nyeri Otot dan Pegal Linu
Kipas angin memang dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, namun paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tribunners, hingga awal bulan November 2023, musim kemarau masih menyapa Bali dan sekitarnya.
Cuaca yang sangat panas membuat orang-orang kesulitan untuk tidur dan beraktivitas.
Tak heran jika mereka mengatasi itu dengan membeli AC atau kipas angin.
Kipas angin dapat menjadi salah satu alat pendingin di rumah.
Baca juga: Tips Kesehatan, Berikut Cara Menjaga agar Terhindar dari Penyakit Kulit
Kipas angin pun membuat tidur menjadi lebih nyaman saat cuaca panas seperti ini.
Namun menggunakan kipas angin saat tidur terus menerus bukanlah hal yang baik untuk kesehatan.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya Dede Nasrullah menjelaskan beberapa dampak yang ditimbulkan apabila seseorang menyalakan kipas angin semalaman dari segi kesehatan.
Satu diantaranya adalah nyeri otot dan pegal linu.
Kipas angin memang dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, namun paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang dan kram.
Gangguan ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sering mengarahkan kipas anginnya ke area sekitar wajah dan leher, hal ini justru membuat seseorang terbangun dengan leher kaku dan badan pegal linu pada pagi hari.
Lantas, apa lagi dampak tidur dengan kipas angin menyala terus?
Jika Anda penasaran, simak rangkumannya berikut ini dari situs UM Surabaya.

1. Kekurangan oksigen
Tidur dengan mengarahkan kipas angin ke tubuh, terutama wajah, akan membuat tubuh menjadi kekurangan oksigen.
Hal ini disebabkan karena angin yang dihasilkan dari kipas angin bukanlah oksigen, melainkan karbon dioksida.
“Jika kipas angin itu diarahkan ke wajah selama tidur malam, tubuh akan kesulitan untuk mendapatkan oksigen yang cukup,”ujar Dede, dikutip dari situs UM Surabaya.
2. Menimbulkan alergi
Tidur menggunakan kipas angin menyala bisa mengedarkan debu, tungau, dan alergen lainnya di dalam kamar.
Alergen bisa menimbulkan reaksi alergi, seperti bersin, hidung berair, mata berair, tenggorokan gatal, maupun gangguan pernapasan, Apabila kamu menderita asma dan alergi, sebaiknya hindari tidur pakai kipas angin.
3. Dehidrasi dan hipotermi
Kondisi ini dapat terjadi ketika suhu tubuh berada di atas normal (lebih dari 40 derajat Celcius).
Dingin yang dihasilkan dari kipas angin bisa membuat tubuh tidak bisa beradaptasi dengan cuaca ekstrem.
4. Mata dan kulit kering
Efek kebiasaan tidur menggunakan kipas angin dapat mengakibatkan mata dan kulit kering.
Mata yang kering lebih mudah iritasi, terlebih bila Anda sering menguceknya.
Sementara itu, kulit yang kering akibat penggunaan kipas angin bisa memperparah gangguan yang telah dialami sebelumnya, seperti eksim dan psoriasis.
5. Nyeri otot dan pegal linu
Kipas angin memang dapat membuat tubuh terasa lebih dingin, namun paparan udara dari kipas angin juga berisiko membuat otot-otot tubuh jadi menegang dan kram.
Gangguan ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sering mengarahkan kipas anginnya ke area sekitar wajah dan leher, hal ini justru membuat seseorang terbangun dengan leher kaku dan badan pegal linu pada pagi hari.
6. Bell’s palsy
Udara dingin yang dihasilkan kipas angin bisa menimbulkan risiko bell’s palsy, yaitu penyakit yang melumpuhkan sistem saraf wajah.
“Bell’s palsy menyebabkan pembengkakan wajah di area tertentu.
Seseorang jadi tidak leluasa berekspresi, seperti tersenyum atau tertawa,”pungkasnya.
Kumpulan Artikel Tips
Artikel ini telah tayang di https://kesehatan.kontan.co.id/news/jangan-tidur-dengan-kipas-angin-menyala-semalaman-ini-dampak-yang-timbul
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.