Berita Bali
Hujan Turun Meski Sekejap dan Tak Merata, BPBD Karangasem Masih Kirim Air Bersih ke Seraya Timur
Hujan mulai turun di wilayah Karangasem, Jumat (3/11/2023). Laporan yang dihimpun, hujan terjadi di Kecamatan Rendang, Bebandem, Selat, Sidemen
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Hujan mulai turun di wilayah Karangasem, Jumat (3/11/2023). Laporan yang dihimpun, hujan terjadi di Kecamatan Rendang, Bebandem, Selat, Sidemen dan sebagian Kecamatan Karangasem dengan intensitas ringan dan waktu yang tak lama.
"Tempat saya di Kecamatan Karangasem lumayan hujan. Sedangkan sebelah timurnya intensitas hujan kecil. Tapi daerah utara deras. Seperti di Selat dan Bebandem," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa.
Baca juga: Denpasar Bali Diguyur Hujan Pagi Ini, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG 4 November 2023
Sedangkan di Kecamatan Kubu, Seraya Timur dan Seraya Tengah, belum ada laporan hujan. Warga masih kesulitan mendapatkan air bersih.
Jumat kemarin BPBD dan Dinas Sosial Karangasem mendistribusikan air bersih ke Seraya Timur.
"Kami distribusikan 9.000 liter. BPBD Karangasem mendistribusikan 5.000 liter dan Dinsos Karangasem mendistribusikan 4.000 liter. Semuanya dikirimkan ke cubang umum," demikian kata Ketut Arimbawa.
Baca juga: Antisipasi Harga Sayur & Cabai Naik Saat Musim Hujan, Disperindag Bali Distribusi Dari Daerah Lain
Kata dia, daerah yang belum turun hujan dan mengalami krisis tetap mendapat pasokan air. Syaratnya ada surat permohonan dari perbekel desa masing-masing.
"Di daerah itu masih kemarau. Cuacanya masih panas," ujar Arimbawa.
Sementara itu, PDAM Tabanan masih menyediakan truk tangki untuk distribusi air ketika sewaktu-waktu pada pelanggan yang membutuhkan. Beberapa wilayah di Tabanan juga dilanda hujan Kamis malam kemarin.
Baca juga: Gianyar Terancam Imbas El Nino Gorila, Sudah 150 Hari Beberapa Daerah di Bali Tak Hujan
Kasubag Humas PDAM Tabanan, Wayan Agus Suanjaya mengatakan belum ada laporan dari pelanggan terkait krisis air dampak kekeringan.
Ia mengatakan dua truk tangki disiapkan dengan kapasitas empat kubik air atau setara dengan 4.000 liter air bersih.
Kata dia, memang di musim kemarau ini ada penurunan debit air di sumber air Mekori yang mencapai 10 persen.
Baca juga: Antisipasi Banjir Jelang Musim Hujan, PJ Gubernur Bali: Jangan Buang Sampah ke Selokan & Sungai
Ini membuat layanan terganggu dan berdampak pada 300 pelanggan.
“Gangguan itu saat jam puncak pagi dan siang hari karena pemakaian berbarengan menimbulkan penurunan tekanan saat musim kemarau ini,” ungkapnya.
Di sumber air lainnya juga ada penurunan debit namun tidak seperti di sumber air Mekori. Saluran air di Mekori mengecil meski tidak mati. “Penurunan di sumber lain dibantu dengan sumber terdekat sehingga pelayanan pelanggan tidak terganggu,” jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.