Berita Denpasar

Dampak El Nino, Harga Bahan Pangan Merangkak Naik

Perubahan cuaca yang terjadi belakangan membuat harga dari hasil produk pertanian bergejolak. 

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA
HARGA PASAR -Dampak El Nino, Harga Bahan Pangan Merangkak Naik 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -  Perubahan cuaca yang terjadi belakangan membuat harga dari hasil produk pertanian bergejolak. 

Hal ini juga diyakini karena kondisi iklim di lapangan.

Mulai dari mempengaruhi datangnya pasokan hingga harga jual. Minimnya pasokan, akan menyebabkan harga jual semakin mahal.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, Ni Luh Putu Trisnadewi mengatakan, El Nino berdampak pada kemarau panjang, yang membuat produksi produk pertanian menurun. 

“Contohnya cabai. Komoditi ini sangat rentan terhadap cuaca. Saat kemarau panjang produksi menurun. Termasuk saat musim penghujan rentan terhadap gagal panen karena jenis tanaman ini tidak tahan air yang membuat bunga atau buah rontok,” jelasnya, Senin 6 November 2023. 

Hal ini diakuinya tentu mempengaruhi pasokan ke pasar yang membuat harga bergejolak. “Kalau pasokan sedikit harga akan naik. Demikian sebaliknya, kalau pasokan banyak harga akan turun,” imbuhnya.

Disinggung terkait komoditi pasar yang paling bergejolak setahun terakhir ini, Trisnadewi mengatakan beras paling utama. Ada juga gula pasir, telur ayam dan cabai rawit. “Yang paling menonjol itu dari tahun ke tahun adalah beras,” sebutnya. 

Menurut dia, fluktuasi harga pangan ini tentu berpengaruh terhadap inflasi.

Sebagai upaya menekan laju inflasi, pihaknya mengaku telah melakukan beberapa upaya.

Seperti pasar murah yang dilakukan melalui kerjasama dengan Disperindag kabupaten/kota serta Bulog.

Dia mengatakan melalui kerjasama ini ada 378 kali pasar murah telah dilaksanakan ke suluruh kabupaten/kota dan kegiatan ini akan berlangsung hingga akhir tahun nanti. 

Baca juga: Pastikan Kapal Rumah Sakit ke Palestina Lewat Perbatasan Mesir, Prabowo Terbang ke Kairo

Baca juga: DPO Kasus Perburuan Liar, Apel Akhirnya Menyerahkan Diri, Sembunyi di Hutan Hingga ke Banyuwangi


Sementara itu, saat ini harga cabai rawit di pasaran terpantau sedikit melandai.

Namun harga bawang merah yang mulai merangkak. Saat ini bawang merah dijual Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram. 

Salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Badung, Ni Wayan Wandri menyebutkan, harga Bawang Merah Bima saat ini dijualnya Rp30 ribu per kilogram, sedangkan Bawang Merah Bali Karet dijual Rp25 ribu per kilogram. Sebelumnya harga bawang merah hanya Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram.

Dikatakan Wandri, kenaikan harga bawang merah ini terjadi sejak sepekan terkahir.

“Ini harga normalnya sih, karena sebelumnya itu kan turun drastis. Pasokan melimpah saat itu,” sebutnya. 

Sementara, dikatakannya saat ini pasokan lancar. Sedangkan untuk cabai rawit saat ini turun menjadi Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu  per kilogram.

Sebelumnya harga sempat menyentuh angka Rp80 ribu  per kilogram. Namun untuk cabai besar dikatakannya masih tetap tinggi yaitu Rp50 ribu per kilogram. 

Demikian juga disampaikanpedagang bumbu lainnya di Pasar Poh Gading, Sriani.

Saat ini dia menjual bawang merah Rp28 ribu per kilogram untuk Bawang Merah Bima. Sementara bawang putih dijual Rp30 ribu per kilogram dan cabai rawit Rp65 ribu per kilogram. (*) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved