Berita Buleleng

Minimalisir Kekerasan Hingga Bullying, Disdikpora Buleleng Bentuk TPPK

sejauh ini dari 877 satuan pendidikan yang ada, yang membentuk TPPK sudah mencapai 75,53 persen

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng Made Astika - Minimalisir Kekerasan Hingga Bullying, Disdikpora Buleleng Bentuk TPPK 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Perkelahian pelajar di Buleleng, Bali cukup marak terjadi, hingga viral di sosial media.

Mengatasi hal tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng pun membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di seluruh satuan pendidikan.

Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika ditemui Senin 6 November 2023 mengatakan, sejauh ini dari 877 satuan pendidikan yang ada, yang membentuk TPPK sudah mencapai 75,53 persen meliputi 30 PAUD Negeri, 465 SDN, dan 55 SMPN.

Sementara untuk satuan pendidikan lainnya didorong untuk segera membentuk.

Baca juga: Disdikpora Badung Gelar Workshop Perencanaan Berbasis Data jenjang SMP Se-Kabupaten Badung

Di mana Tim TPPK ini terdiri dari guru di masing-masing satuan pendidikan, serta lintas sektor kedinasan, seperti Dinas Sosial hingga Dinas KBPPPA.

Tim ini memiliki peranan untuk meminimalisir kenakalan pada peserta didik, bullying dan kekerasan seksual.

Selain itu, dukungan teknologi informasi juga diberikan melalui aplikasi web yang menyediakan alur pengaduan kepada masyarakat utamanya orangtua siswa.

Terlepas dari segala upaya yang telah pihaknya lakukan, Astika tidak menampik bahwa hadirnya TPPK tidak serta merta menghilangkan tindak kekerasan di lingkungan sekolah.

Namun, setiap kasus kekerasan siswa yang terjadi baik saat kegiatan belajar mengajar maupun di luar itu dapat terpantau dan segera ditangani.

“Kalau ada terjadi hal-hal seperti itu, penanganan kekerasan terhadap anak jalurnya sudah jelas, jadi kita juga sudah menyiapkan SOP terkait dengan itu,” tambahnya.

Sementara Kepala Sekolah SMP N 6 Singaraja, Nyoman Sudiana menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah membentuk Tim TPPK yang diamanatkan oleh Pemerintah Pusat.

Dalam pembentukan Tim TPPK ini, pihaknya selalu menjalin kolaborasi dengan Komite Sekolah selaku perwakilan orangtua siswa.

Bahkan pencegahan tindak kekerasan meliputi edukasi kepada seluruh siswa terus dilakukan melalui pemberian wejangan setiap pelaksanaan upacara dan arahan langsung dari tenaga pendidik.

"Kami sudah melakukan pencegahan, di setiap pertemuan di lingkup sekolah. Kebijakan ini sangat efektif karena dapat meningkatkan pengawasan tenaga pendidik terhadap para siswa,”ujarnya. (rtu)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved