TPA Suwung Kebakaran
Nginap Demi Buang Sampah ke TPA Suwung Denpasar, Sopir Truk Swakelola Sampah Terpaksa Antre 12 Jam
Pembuangan sampah untuk swakelola di TPA Suwung baru dibuka pukul 20.00 Wita dan tutup pukul 23.00 Wita.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Puluhan truk sampah antre di sepanjang pinggir jalan Serangan Denpasar, Selasa 7 November 2023.
Truk sampah swakelola ini antre untuk bisa membuang sampah ke TPA Suwung.
Pasalnya jika tak antre, mereka bisa-bisa tak mendapat giliran karena pembuangan terbatas.
Kebanyakan dari supir truk sampah ini datang pukul 08.00 hingga pukul 09.00 Wita.
Baca juga: Pembuangan Sampah di TPA Suwung Dibatasi Hanya 120 Truk
Namun ada yang juga sampai menginap karena belum dapat giliran membuang sampah.
Pembuangan sampah untuk swakelola ini baru dibuka pukul 20.00 Wita dan tutup pukul 23.00 Wita.
Jika dihitung antre dari pukul 08.00 hingga pukul 20.00 Wita, setidaknya mereka harus menunggu 12 jam.
Sambil menunggu waktu pembuangan sampah, sopir ini tidur-tiduran di dalam mobil.
Ada juga yang duduk-duduk di dekat pos penjagaan sambil menikmati minuman.
Salah seorang sopir, Andre Prayogo alias Pak Ijo dari swakelola Pemogan menuturkan dirinya datang pukul 09.00 Wita.
"Ada yang menginap karena tidak dapat garuk (pembuangan)," katanya.
Dalam sehari ia hanya dapat membuang sampah sekali, itu pun jika masih kebagian.
"Sekali masuk kadang dikasih 20 truk, kadang 10. Nanti nunggu lagi. Dari TPA Suwung dibuka, saya baru dapat 2 kali sampai hari ini buang sampah. Tiga hari lalu sekali, sekarang sekali," kata lelaki yang sudah bekerja di swakelola sejak 4 tahun ini.
Dia menambahkan, pembuangan swakelola untuk Denpasar memang digilir 2 hari sekali, di mana satu hari untuk pembuangan DLHK dan sehari untuk swakelola.
Hal yang sama juga dialami oleh Arin, sopir swakelola dari Benoa.
Ia harus datang pukul 08.00 Wita untuk bisa dapat antrean lebih awal.
Dengan tersendatnya pengiriman sampah, ia pun sering mendapat protes.
"Mungkin mereka tidak tahu kendala kami. Jadi terus mereka protes karena sampahnya tidak diangkut. Bahkan sampai sekarang," katanya.
Ia pun berharap agar pembuangan segera normal dan nasabah mengerti dengan kondisi yang terjadi.
Sampai saat ini kebakaran TPA Suwung masih terjadi dan asap tipis masih mengepul.
Proses pendinginan pun masih dilakukan oleh petugas pemadam dengan bantuan alat berat untuk membolak-balik sampah.
Hal tersebut masih berpengaruh terhadap pembuangan sampah karena belum lancar.
Hal itu membuat truk pengangkut sampah swakelola harus rela antre dan menunggu berjam-jam.
Terkait antrean tersebut, Kepala UPTD Pengelolaan Sampah, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) Bali, Ni Made Armadi mengatakan, jam buka TPA untuk pembuangan sampah masih dibatasi.
Hal itu, karena masih ada aktivitas tim pemadam di TPA.
Selain itu, areal untuk membuang sampah juga tidak banyak.
Armadi mengatakan, areal yang bisa digunakan untuk membuang sampah, yakni di bagian timur.
Sedangkan di sebelah barat masih ada aktivitas pendinginan.
“Zona pembuangan kami buka di sebelah timur,” jelasnya, Selasa 7 November 2023.
Pemberian akses masuk untuk armada truk pengangkut sampah ini akibat sejumlah tempat alternatif yang digunakan untuk membuang sampah juga mengalami kendala, seperti di Mandung Tabanan dan Temesi Gianyar.
“Hasil rapat, untuk Denpasar dan Badung kami buka,” ujarnya.
Dikatakan, setiap hari hanya bisa masuk maksimal 120 armada.
Pintu dibuka setelah aktivitas tim pemadam istirahat, yakni sekitar pukul 20.00 hingga pukul 22.00.
Namun, armada yang sudah berada di dalam, bisa membuang sampah hingga pukul 24.00.
Terkait dengan areal yang terbakar, saat ini tinggal sedikit lagi.
Diperkirakan hanya tinggal 10 persen saja, atau sekitar delapan are. (sup)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.