Pasutri Tewas Berpelukan

TERUNGKAP Motif Pasutri Tewas Berpelukan di Kasur, Dua Anak Tak Berdosa Jadi Yatim Piatu

TERUNGKAP Motif Pasutri Tewas Berpelukan di Kasur, Dua Anak Tak Berdosa Jadi Yatim Piatu

NET
Ilustrasi mayat 

 

 


TRIBUN-BALI.COM - Pasangan suami istri (pasutri) yang ditemukan tewas di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten mengungkap fakta baru.

Kedua pasutri itu ditemukan tewas dalam kondisi berpelukan di kasur rumahnya pada 11 Oktober 2023 lalu.

Akibat aksi nekat pasutri tersebut kini kedua anaknya yang lahir setelah tiga tahun menikah menjadi yatim piatu.

Kedua pasutri yang nekat bunuh diri diketahui berinisial Y (37) dan IDP (39).

Ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67) yang saat itu berkunjung ingin melihat cucunya ternyata sudah menangis histeris di samping jasad kedua orang tuanya.

Baca juga: Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan, Sang Istri Sempat Siapkan Sarapan Pagi untuk Suami

Sementara, setelah satu bulan kasus kematian pasutri di Klaten ini diselidiki, polisi akhirnya mengetahui penyebabnya.

Keduanya diduga kuat tewas karena mengakhiri hidup.

Diketahui alasan pasutri tersebut mengakhiri hidup lantaran terlilit utang yang jumlahnya ratusan juta.

Adapun diketahui, utang pasutri tersebut mencapai Rp 800 juta.

KBO Satreskrim, Iptu Umar Mustofa mengatakan, setelah Y dan IDP tewas, banyak orang mendatangi rumah mereka untuk menagih utang.

Baca juga: Istri Tewas di Tangan Suami, Suami Hantam Kepala dan Wajah Korban Pakai Palu

"Dugaan kuat (bunuh diri) karena di sisi lain kan petunjuk sudah memperkuat." 

"Dia utangnya juga banyak. Utangnya ada orang per orang, perbankan juga."

"Kemarin sementara dari penyidik yang mendata pada saat beberapa hari setelah meninggal itu totalnya ada sekitar Rp 800 juta," jelas KBO Satreskrim, Iptu Umar Mustofa didampingi Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Yulianus Dica Ariseno, di Mapolres Klaten, dilansir dari Tribun Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Diketahui, pasutri ini mengakhiri hidup dengan cara minum zat beracun.

Hal tersebut dikuatkan dengan hasil sampel makanan dan cairan teh yang dikirim laboratorium forensik (Labfor) Semarang, Jawa Tengah.

Dari hasil Labfor, cairan teh yang diuji mengandung zat kimia berbahaya.

Kandungan kimia berbahaya itu berasal dari obat nyamuk cair.

"Minuman yang diminum pasutri, setelah kita bawa ke labfor, hasil dari yang kita ambil kemarin, di dalamnya ada kandungan kimia berbahaya," ucapnya.

Umar mengungkapkan kandungan obat nyamuk cair yang masuk ke dalam minuman tersebut yang diminum pasutri.

Setelah diketahui penyebab kematian pasutri yang tewas berpelukan, Polres Klaten akan menghentikan penyelidikan kasus ini.

Ditambah, polisi juga tidak menemukan indikasi tindakan kriminal, termasuk unsur pembunuhan dalam kasus tersebut.

Kronologi Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan

Penemuan jenazah keduanya pertama kali diketahui oleh orangtua korban yang ingin melihat cucunya.

Ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67) melihat kedua cucunya sudah menangis di samping jasad kedua orang tuanya.

Agus menduga jika putrinya meninggal dunia, sementara menantunya yang diduga terkena serangan jantung melihat istrinya tak sadarkan diri.

Agus mengatakan penyakit menantunya sering kambuh jika kelelahan atau pikiran berat.

Terlebih Y mengurusi bisnis rongsokan.

Mereka berdua berpelukan dengan istri berada di atas tempat tidur.

Sang suami yang mengetahui Kondisi sang isteri kemudian memeluknya.

"Kira-kira istrinya terjadi. Apa jantungnya opo kaget, langsung ikut nggledak (kemungkinan istrinya tak sadarkan diri, suami kaget karena serangan jantung, kemudian ikut terbaring," jelas Abdul, dilansir dari Tribun Solo.

Agus sendiri tinggal tak jauh dari rumah anak dan menantunya. Jaraknya hanya 300 meter.

Sebagai seorang ayah, batinnya tiba-tiba terpanggil untuk berjalan ke rumah yang ditempati anaknya itu.

"Ada sesuatu lah. Karena terbawa hatinya. Kebetulan lewat sini. Cucunya kok nangis, kemudian membuka pintu (gerbang) yang tak dikunci," kata Ja'far Rodhi tokoh masyarakat setempat.

Kepala Desa Tegalrejo, Poniman membenarkan kejadian tersebut.

Poniman menyebut, sebelum meninggal, korban sempat menjemur baju dan menyiapkan sarapan.

"Informasinya si istri sempat beraktivitas menjemur dan sudah menyiapkan sarapan pagi," terangnya.

Sementara suami terlihat menggendong bayinya di teras rumah.

Menurut Poniman, Y dan IDP ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di ruang tengah, tepatnya di atas kasur.

"Iya benar, kejadiannya tadi pagi (Rabu pagi). Informasinya ditemukan berpelukan," ujarnya saat dikonfirmasi.

Mengetahui hal itu, orang tua korban langsung meminta tolong ke tetangga dan melaporkan ke kepolisian.

Personel Polsek Ceper langsung melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas laporan tersebut.

Sementara, ada beberapa barang yang telah diamankan sesaat setelah kejadian.

Antara lain, 3 buah HP, sisa air teh di dua gelas, obat biasa, sekaligus semua benda-benda cair yang ada di dalam kulkas.

"Tadi malam, dilanjutkan, dan sudah mohon izin ke keluarga semua (polisi) buka ruangan-ruangan, termasuk almari dan sebagainya, ada sesuatu yang ditanyakan. Yaitu tas. Kan biasanya seorang pengusaha itu bawa tas. Tapi kita tidak tau ada atau tidak atau memang tidak pernah bawa tas," ungkapnya.

Dalam kasus ini, pihak Polsek Ceper juga melakukan koordinasi dengan Tim Medis Puskesmas Ceper dr Nur Alfiah.

Dari hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun hal yang mencurigakan lainnya.

Kendati demikian, pihak kepolisian mengambil sampel sisa makanan di rumah korban.

Sampel makanan itu kemudian diserahkan ke tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah.

Pasangan suami istri, Y (37) dan IDP (39) yang ditemukan meninggal dengan berpelukan di rumahnya, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten meninggalkan dua orang anak.

Dua orang anak tersebut merupakan karunia yang didapatkan korban setelah 3 tahun menikah.

Anak pertama merupakan perempuan berusia 2 tahun, kemudian anak kedua adalah laki-laki yang masih bayi berusia 4 bulan.

Kedua anaknya pun kini menjadi yatim piatu.

Kini, kedua anak tersebut saat ini telah diasuh oleh keluarga besar, baik keluarga IDP atau pun Y.

 

Artikel terkait telah tayang di Tribunnews Jatim dengan judul Terjerat Utang Rp800 Juta, Pasutri di Klaten Tewas Minum Racun, Jasad Ditemukan Berpelukan di Kasur

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved