Antrean Panjang di Bandara Ngurah Rai

Terjebak Macet Bayar Parkir di Bandara, DPR RI Nyoman Parta Minta Angkasa Pura Bali Segera Benahi

Penerapan parkir non tunai di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali menjadi polemik. Sebab, hal tersebut menyebabkan antrean

|
Istimewa
Anggota DPR RI Nyoman Parta. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Penerapan parkir non tunai di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali menjadi polemik.

Sebab, hal tersebut menyebabkan antrean kendaraan keluar bandara mengular.

Bahkan, anggota DPR RI dapil Bali, I Nyoman Parta merasakan sendiri kroditnya bandara satu-satunya di Bali itu pasca manajemen Angkasa Pura Bali menerapkan sistem tersebut.

 

Baca juga: Ini Daftar E-Money yang Bisa Digunakan untuk Membayar Parkir Non Tunai di Bandara I Gusti Ngurah Rai


Parta pun menceritakan pengalamannya saat akan keluar dari Banda Ngurah Rai.

Kala itu, ia sampai menghabiskan waktu hingga 34 menit hanya untuk membayar parkir karena padatnya antrean pembayaran parkir.

 "Saya antre hanya untuk membayar parkir selama 34 menit. Banyak sopir, guide dan wisatawan yang protes karena lamanya antre bayar parkir di pintu keluar Bandara," ujarnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Bandara Ngurah Rai Uji Coba Bayar Parkir Non Tunai Secara Mandiri


Menurut politikus PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Gianyar itu, jika Angkasa Pura Bali tak membenahi persoalan ini, ia takut hal ini akan menimbulkan reaksi negatif dari wisatawan mancanegara.

Sebab, baru masuk Bali saja mereka sudah menemukan situasi yang tak menyenangkan.


"Para wisatawan sudah lama di pesawat, lama melewati pemeriksaan imigrasi eh ditambah lagi lama antre bayar parkir," kritiknya.

Baca juga: Antrean Panjang Mobil Keluar-Masuk Bandara Ngurah Rai, AP1 : Tidak Ada Kaitan dengan Uji Coba Parkir


Parta menegaskan, ia tak mempermasalahkan perubahan sistem dari tunai menjadi non tunai. Namun ia menyayangkan sistem operasionalnya.

"Anehnnya juga kok 6 pintu yang lain tidak dibuka sehingga baik yang domestik maupun yang Internasional keluar melalui pintu yang sama,"


"Kebijakan pembayaran parkir dari tunai ke non tunai tentu baik. Namun harus direncanakan dengan matang, juga simulasi  lapangannya agar tidak merugikan banyak orang," tandasnya.

Baca juga: Begini Pesan Kapolres Kawasan Bandara Ngurah Rai Kepada Personelnya yang Purnabakti


Terkait persoalan ini, Parta telah bertemu dengan manajemen Angkasa Pura 1 Bandara Ngurah Rai yang dihadiri langsung GM Handy Heryuditiawan, Kepala Imigrasi Ngurah Rai, Suhendra, Angkasa Pura Support, Dewa Gd Mahayana berkaitan dengan perbaikan pelayanan bandara, karena bandara adalah wajah depan Bali.


"Saya mendukung kebijakan pembayaran non tunai atau cashless untuk parkir di Bandara yang secara penuh akan diterapkan mulai 1 Desember 2023, oleh karena itu semua pihak harus menyiapkan E-Money," ujarnya.


Dalam pertemuan itu juga disepakati, dalam meningkatkan daya tampung dan akses jalan, pihak bandara akan melakukan penambahan lahan parkir dan akses jalan di tahun 2024.

Sementara, untuk memperbaiki dan mempercepat proses pelayanan di Imigrasi akan di pasang 30 Auto Gate pada Desember 2023 dan 50 Auto Gate tahun 2024. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved