Mobil Pemedek Nyungsep di Bangli

Anjing Melolong di Rumah Korban Kecelakaan Maut Nongan, Pamitan Terakhir Sebelum Dijemput Maut

Anjing Melolong di Rumah Korban Kecelakaan Maut Nongan, Pamitan Terakhir Sebelum Dijemput Maut

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Aloisius H Manggol
Istimewa
Anjing Melolong di Rumah Korban Kecelakaan Maut Nongan, Pamitan Terakhir Sebelum Dijemput Maut 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Insiden kecelakaan di Jalan Nongan - Bangli, tepatnya di Banjar Sigar, Nongan menyisahkan duka yang mendalam bagi keluarga korban.

Dalam kecelakaan yang merenggut enam nyawa pada Kamis 16 November 2023 itu, 

Kecelakaan itu begitu membuat warga Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem terpukul.

Baca juga: Tiga Korban Kecelakaan di Nongan Masih Dirawat di RS Balimed, Satu Patah Kaki dan Tulang Pinggang

Seluruh korban diketahui berasal dari wilayah tersebut dan masih memiliki hubungan kekerabatan.

Enam orang yang meninggal adalah Komang Wirama Yogi Arta (9) yang masih duduk di bangku kelas IV SD, Ni Made Riati, Ni Luh Kantun, serta Ketut Mangku

Selain keenam korban, adapula dua korban meninggal yaitu Ni Nyoman Ayu dan Gede Sili merupakan sepasang suami istri.

Keduanya diketahui berdomisili di Singaraja namun, masih memiliki hubungan kekerabatan dengan korban lainnya.

Baca juga: 6 Pamedek Meninggal Dunia, Minibus Kecelakaan di Jalan Raya Nongan-Bangli

Suasana duka begitu terasa di Banjar Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem.

Setelah kecelakaan itu, beberapa kerabat mulai mengungkapkan beberapa firasat sebelum para korban meninggal.

Seorang kerabat korban, Made Wica mengungkapkan sempat mendengar lolongan anjing pada siang hari.

Setelah dicari tahu sumber suara, ternyata anjing milik korban meninggal dalam kecelakaan tersebut.

Bahkan, suara lolongan anjing itu tak hany sehari tapi terjadi beberapa hari terakhir sebelum kejadian.

"Saya mendengar jelas. Saat itu saya ada di ladang. Tumben mendengar  anjing melolong  seperti itu siang. Biasanya cuma gonggong," kata Wica.

Kerabat lainnya, Nyoman Gomboh juga memiliki beberapa firasat aneh terkait para korban.

Seperti Ketut Mangku sempat mengatakan akan pergi setelah menutup warung.

Orang tua Gomboh juga bermimpi giginya putus semua.

Kemudian Komang Wikrama Yogi, pelajar yang menjadi korban tewas, sempat pamitan dengan guru sebelum meninggal dunia.

"Banyak firasat aneh yang terjadi sebelum kejadian. Saat itu  saya belum ada  prasangka lain. Mungkin bunga tidur. Terakhir kali saya melihat Ketut Mangku  saat mampir ke warung. Selama tiga tahun berdagang, baru saat itu Ketut Mangku mampir untuk beli nasi dan sambal sembari memukul  pintu," jelas Gomboh.

Gomboh mengaku tidak menyangka  peristiwa nahas akan menimpa keluarganya.

Ia mengaku merasa sangat terpukul.

Ia mengenang para korban kecelakaan yang meninggal dunia merupakan orang yang ramah, senang gurau, serta penyayang.

“Semua keluarga saya ramah, senang gurau, serta penyayang,” katanya kepada Tribun Bali di rumah duka.

Ia juga mengatakan bahwa semua dalam mobil yang ditumpangi tersebut adalah keluarganya.

"I Ketut Mangku, dan korban lainnya saudara," kata Gomboh.

Ia menceritakan awalnya mengira korban kecelakaan bukan keluarganya karena info pertama yang didapat, korban merupakan warga Tianyar.

"Awalnya saya mendapat info di grup kalau ada kecelakaan. Katanya krama dari Tianyar yang mengalami kecelakaan di Kecamatan Rendang. Beberapa saat kemudian, infonya kecelakaan  rombongan pamedek dari Desa Sukadana. Seketika itu pikiran kacau, berprasangka tidak enak. Setelah dipastikan, ternyata  benar," ungkapnya.

Gomboh menambahkan, Ketut Mangku bersama rombongan ke Pura Dalem Tarukan atau sering disebut Pura Pulasari, Kabupaten Bangli untuk melakukan persembahyangan. 

Sebab saat ini sedang berlangsung odalan yang digelar setiap setahun sekali.

"Besok  rencananya saya ke Kabupaten Bangli untuk tangkil. Karena kondisinya seperti ini, akhirnya dibatalkan,"imbuh Gomboh.

Kronologi Kejadian

Sebuah mobil minibus mengangkut 15 pamedek (termasuk sopir) asal Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem pulang dari Pura Dalem Tarukan Bangli.

Di perjalanan, mobil tersebut mengalami kecelakaan, diduga karena mobil mengalami rem blong, sehingga tak bisa dikendalikan sopir.

Ini sesuai dengan keterangan sopir yang mengatakan kendaraan mengalami rem blong.

Sementara itu, seorang warga setempat yang mengetahui kejadian mengatakan, mobil yang mengangkut rombongan pamedek dari Karangasem itu datang dari arah Bangli.

Rombongan hendak kembali setelah melaksanakan persembahyangan di Pura Dalem Tarukan, Bangli.

Prosesi persembahyangan lancar, tak ada hambatan.

Namun saat perjalanan pulang mengalami kecelakaan. Tepat di jalan turunan, kendaraan pamedek tiba-tiba melaju ke bawah dengan kecepatan tinggi.

Mobil mengalami rem blong, sehingga tak bisa dikendalikan sopir.

Hingga mobil yang tidak bisa dikenalikan tersebut menabrak mobil yang parkir di bawahnya.

Pamedek yang ada di dalamnya berteriak lantaran ketakutan.

Perbekel Nongan, I Wayan Daging mengatakan, menurut penuturan warga di lokasi, mobil yang turun ke bawah tak terkendali dan menabrak mobil engkel.

Tabrakannya keras, bagian depan mobil ringsek.

Beberapa penumpang yang ada dalam kendaraan terjepit, dan mengalami luka yang cukup parah.

"Mungkin karena benturannya cukup keras. Sehingga pamedek terjepit. Tadi saya sempat lihat di media sosial (medsos) mobil sampai penyok di tengah. Proses evakuasinya berjalan lama, dan dibantu warga," imbuh Daging, pria asli Desa Nongan.

Ada 9 korban lain dalam kecelakaan tersebut mengalami luka-luka.

Sebanyak 5 orang yang mengalami luka berat dan masih dirawat di RS Bali Med Karangasem.

Mereka adalah I Komang Suana Adi Purwa, Ni Luh Suari, Ni Luh Suci, Ketut Winarta Purwa, dan  Ni Nengah Buda.

Semuanya berasal dari Banjar Dinas Lebah, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

Untuk yang luka ringan sebanyak empat dan dirawat di Puskesmas Menanga.

Mereka yang mengalami luka ringan adalah Ni Kadek Dwi Ratpini, I Nyoman Dayuh, Ni Kadek Winda Ristayani, dan Gede Dana sopir yang mengemudikan minibus. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved