Konser Musik

Dikenal Band Ramah Lingkungan, Coldplay Donasikan Kapal Pembersih Sampah untuk Sungai Cisadane

Sukses menggelar konser di Jakarta pada 15 November 2023 lalu, band asal Inggris Coldplay menyumbangkan kapal pembersih sampah untuk Sungai Cisadane,

Editor: Mei Yuniken
Kolase Instagram Coldplay/theoceancleanup.com
Dikenal Band Ramah Lingkungan, Coldplay Donasikan Kapal Pembersih Sampah untuk Sungai Cisadane 

TRIBUN-BALI.COMDikenal Band Ramah Lingkungan, Coldplay Donasikan Kapal Pembersih Sampah untuk Sungai Cisadane

Sukses menggelar konser di Jakarta pada 15 November 2023 lalu, band asal Inggris Coldplay menyumbangkan kapal pembersih sampah untuk Sungai Cisadane, Jawa Barat.

Tak hanya memiliki lagu-lagu yang populer, Coldplay juga terkenal sebagai salah satu band yang ramah lingkungan.

Atas kepedulian Coldplay terhadap lingkungan, Chris Martin dkk selalu menerapkan konser hijau dan mengajak para penggemar untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.

Tak berhenti disitu, bahkan akhir dari pendapatan di setiap konser, sebanyak 10 persen selalu mereka sisihkan untuk dana amal.

Dana ini akan dibagi ke berbagai projek dan badan amal peduli lingkungan dan sosial, termasuk salah satunya pengadaan kapal pembersih sampah (interceptor) yang diberi nama Neon Moon II untuk Sungai Cisadane.

Baca juga: Serba-serbi Konser Coldplay Semalam: Pantun Chris Martin hingga Banyaknya Korban Penipuan Tiket

interceptor Neon Moon
Kapal pembersih sampah Interceptor 020 dan 005 yang didonasikan Coldplay ke Indonesia dan Malaysia

Mengenal Interceptor 020 Neon Moon II

Kapal pembersih sampah tersebut hadir di Sungai Cisadane bertepatan dengan pelaksanaan konser Coldplay bertajuk Music of the Spheres di Jakarta pada 15 November 2023.

Interceptor yang dinamai Neon Moon II ini difokuskan mengatasi masalah lingkungan dan membersihkan sepanjang Sungai Cisadane.

Penggunaan kapal pembersih sampah Neon Moon II di Sungai Cisadane tidak terlepas dari kerja sama Coldplay dengan organisasi nonprofit The Ocean Cleanup.

Hal ini disampaikan Ocean Cleanup (organisasi asal Belanda yang fokus mengembangkan teknologi untuk membersihkan sampah plastik di laut dan sungai) melalui akun Instagram resminya.

"Coldplay kembali mendukung misi The Ocean Cleanup untuk menyelamatkan laut dari pencemaran plastik dengan menghadirkan interceptor keduanya bernama Neon Moon II. Kapal pembersih ini bakal beroperasi di sepanjang sungai Cisadane di Jakarta," tulis akun @theoceancleanup, Kamis (16/11/2023).

Coldplay dikenal sebagai salah satu band yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan.

Dilansir dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sungai Cisadane tercemar limbah domestik, industri, peternakan, pertanian, prasarana dan jasa, serta perikanan.

Baca juga: Momen Vokalis Coldplay Chris Martin Berpantun Pinjam Dulu Seratus di Konser Tadi Malam

Lalu, seperti apa kapal pembersih sampah yang disumbangkan Coldplay ke Sungai Cisadane tersebut?

Coldplay diketahui pernah mensponsori Interceptor 005 untuk mengatasi sampah-sampah di Sungai Klang, Malaysia pada 2018.

Keberhasilan kinerja Interceptor 005 bernama "Neon Moon I" di Malaysia membuat Coldplay melakukan proyek yang sama di Indonesia.

Diberitakan situs resmi The Ocean Cleanup, Coldplay menyumbangkan kapal pembersih sampah atau Interceptor 020 bernama Neon Moon II.

Proyek ini dibuat dengan perjanjian bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Pemerintah Kabupaten Tangerang, dan Pemerintah Belanda.

Interceptor 020 digunakan untuk mengambil sampah plastik yang ada di Sungai Cisadane.

Kapal tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir 2023. Interceptor 020 akan mengambil sekitar 1.000 ton plastik yang dibuang melalui Sungai Cisadane dan mengalir ke Laut Jawa setiap tahun.

Cara kerja Interceptor 020 Neon Moon II

Interceptor 020 beroperasi melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cilliwung-Cisadane sebagai penanggung jawab.

Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) menjadi operator dan pengangkut sampah.

Kemudian, Bank Sampah Tanjung Burung akan bertugas sebagai pemilah sampah yang terangkut.

Interceptor 020 mengambil plastik yang mengalir bersama sungai dan disimpan dalam enam tempat sampah di kapal.

Setelah terisi, operator kapal akan mengosongkan tempat sampah dan mengirim plastik tersebut untuk diproses di darat.

Interceptor ini merupakan kapal pembersih sampah kedua yang dikerahkan di Indonesia.

Pada 2018, The Ocean Cleanup mengerahkan Interceptor 001 ke Sungai Cengkareng Drain, Jakarta.

Tidak hanya di Indonesia, kapal pembersih sampah juge beroperasi di Malaysia, Vietnam, Republik Dominika, dan Amerika Serikat.

Berkatnya, lebih dari 2 juta kilogram sampah berhasil diambil dari sungai sebelum mengalir ke lautan di seluruh dunia.

Konser Hijau Coldplay

Aksi panggung Chris Martin dkk pada konser perdana di Indonesia, GBK, Rabu 15 November 2023.
Aksi panggung Chris Martin dkk pada konser perdana di Indonesia, GBK, Rabu 15 November 2023. (Kompas.com/Roderick Adrian)

1). Menerapkan 3 Prinsip Keberlanjutan

Coldplay menerapkan tiga prinsip yang berkelanjutan untuk menghasilkan konser dengan emisi karbon serendah mungkin.

Ketiga prinsip tersebut berdasarkan panduan dalam Prinsip Oxford untuk penyeimbangan karbon Net-Zero Aligned yaitu:

- Reduce: Mengurangi segera konsumsi limbah dengan daur ulang secara ekstensif hingga mencoba mengurangi emisi CO2 hingga 50 persen

- Reinvent: Mendukung teknologi yang ramah lingkungan dan mengembangkan metode tur baru yang juga ramah lingkungan serta sangat rendah karbon

- Restore: Hasil pendapatan dari konser akan disumbangkan untuk berbagai kegiatan proyek berbasis alam dan teknologi untuk mengurangi emisi karbon CO2

2). Penggunaan Energi Terbarukan dengan Emisi Rendah

Untuk menghindari bahan bakar fosil, seluruh produksi panggung Coldplay menggunakan teknologi dengan energi terbarukan beremisi rendah, seperti:

- Penggunaan tenaga surya fotovoltaik di belakang dan di atas panggung

- Selama perjalanan dan untuk menghidupkan generator, Coldplay menggunakan solar yang berbeda yakni biofuel tipe HVO (Minyak Nabati Hydrotreated). Solar ini terbuat dari limbah dan residu seperti minyak jelantah yang dapat mengurangi emisi 75-95%.

- Tenaga surya yang diperoleh di panggung digunakan untuk menghidupkan baterai yang dapat didaur ulang. Baterai ini nantinya sebagai sumber daya listrik selama pertunjukan.

- Setiap venue konser Coldplay selalu ada lantai kinetik dan sepeda kinetik. Gerakan yang dilakukan penonton nantinya akan diubah menjadi energi listrik sehingga secara aktif bisa mengisi baterai pertunjukkan.

Baca juga: PROFIL Rahmania Astrini yang Ditunjuk jadi Special Guest pada Konser Coldplay November Mendatang

3). 10 Persen Pendapatan Coldplay untuk Dana Amal

Akhir dari pendapatan Chris Martin dkk ini ternyata ikut digunakan untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Salah satunya ikut dalam program The Ocean Cleanup untuk membersihkan sampah di sungai dan pembersihan laut untuk menjaring 90% plastik yang mengapung di lautan.

Tak sedikit, jumlah pendapatan yang akan disumbangkan adalah 10% menjadi dana amal.

Dimana, dana ini akan dibagi ke berbagai projek dan badan amal peduli lingkungan dan sosial.

Selain The Ocean Cleanup, berbagai lembaga amal yang akan mendapat dana ini adalah ClientEarth, One Tree Planted dan EarthPercent.

Diketahui, bersama One Tree Planted, Coldplay sudah mendukung 21 proyek reboisasi di 17 negara seperti Hutan Hujan Atlantantik di Brazil dan Marna Banggara di Australia.

Berbagai program keberlanjutan dan ramah lingkungan Coldplay lainnya dapat dilihat di https://sustainability.coldplay.com/ ya!

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Kapal Pembersih Sampah Neon Moon II yang Disumbangkan Coldplay ke Sungai Cisadane",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved