Perang Palestina Vs Israel

LAGI! Israel Lancarkan Serangan Udara ke Pemukiman di Gaza Usai Beri Peringatan, Puluhan Orang Tewas

Serangan udara Israel terhadap blok-blok permukiman di Gaza selatan kembali terjadi pada 18 November 2023.

|
Editor: Putu Kartika Viktriani
AFP/Mohammed Abed via Tribunnews
Orang-orang berjalan di sekitar reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza pada 8 Oktober 2023. Serangan udara Israel terhadap blok-blok permukiman di Gaza selatan kembali terjadi pada 18 November 2023. 

RS Al-Shifa adalah rumah sakit terbesar di Gaza.

Rumah sakit ini telah menjadi fokus perang Israel-Hamas, yang kini memasuki minggu ketujuh setelah serangan 7 Oktober di Israel selatan.

Israel mengeklaim Hamas mengoperasikan sebuah markas di bawah RS Al-Shifa, sebuah tuduhan yang dibantah oleh para militan.

 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan ada 2.300 pasien, staf, dan warga Palestina yang terlantar berlindung di Rumah Sakit Al-Shifa sebelum pasukan Israel bergerak pada Rabu 15 November 2023.

Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza telah mengumumkan puluhan kematian di sana akibat pemadaman listrik yang disebabkan oleh kekurangan bahan bakar di tengah pertempuran sengit.

Israel telah berulang kali menyerukan agar rumah sakit tersebut dievakuasi ke wilayah selatan, namun para ahli medis mengatakan para pasien tidak dapat dipindahkan.

Direktur rumah sakit Mohammed Abu Salmiya mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel menginstruksikannya untuk memastikan evakuasi pasien, warga terluka, pengungsi, dan staf medis.

Menurut dia, semuanya diharuskan untuk berjalan kaki ke arah laut.

Ada kepanikan Media Timur Tengah Al Jazeera juga memberitakan adanya perintah evakuasi oleh pasukan Israel di RS Gaza tersebut.

Mengutip keterangan dari sebuah sumber medis, Al Jazeera, melaporkan bahwa pasukan Israel telah memberi waktu satu jam kepada semua orang di Rumah Sakit Al-Shifa, termasuk dokter, pasien, dan pengungsi untuk mengevakuasi kompleks medis.

Setelah muncul perintah evakuasi oleh pasukan Israel, Al Jazeera melaporkan, ada kepanikan dan ketakutan yang besar di antara para pasien, staf medis, dan pengungsi.

Al Jazeera memberitakan hal itu berdasarkan keterangan dari sumber yang ada di Rumah Sakit Al-Shifa.

Mereka menganggap keputusan atau perintah ini adalah keputusan yang mustahil diambil karena RS tidak memiliki ambulans yang berfungsi untuk membawa pasien dalam jumlah besar ke selatan.

Sementara, dikatakan, Militer Israel tidak memberi mereka solusi lain, sarana transportasi apa pun, bahan bakar apa pun untuk ambulans atau mobil apa pun untuk memindahkan pasien, bayi prematur, keluarga pengungsi ke selatan seperti yang diperintahkan kepada mereka.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved