VAR di Karangasem

Karangasem Dapat Bantuan VAR 2 Ribu Vial

Karangasem mendapat  bantuan Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk korban gigitan anjing rabies dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/Saiful Rohim
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama - Karangasem Dapat Bantuan VAR 2 Ribu Vial 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Karangasem mendapat  bantuan Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk korban gigitan anjing rabies dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lewat  Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali.

Bantuan 2.000  vial. Disebarkan di seluruh Puskesmas dan RSUD di Kabupaten Karangasem.

Kepala Dinas Kesehatan  Karangasem, Gusti Bagus Putra  Pertama,  mengatakan,  bantuan VAR tiba, Rabu, 22 November 2023.

Bantuan VAR langsung di distribusikan ke  Puskesmas dan RSUD Karangasem lantaran stok sudah  habis sejak Oktober hingga  akhir Nopember.

Apalagi kasus gigitan anjing tinggi di Kabupaten Karangasem

"Bantuan ini cukup  untuk dua bulan. Mengingat kasus gigitan anjing di Kabupaten capai 13 sampai 15 perhari. Bantuan ini sangat membantu karena kita tidak mempunyai VAR,"ungkap I Gusti Pertama, Kamis, 23 November 2023 siang  hari.

Ditambahkan, Dinas Kesehatan telah mengusulkan pengadaan VAR melalui APBD Perubahan  sebesar 700  juta. Pengadaannya 3.500 vial.

Tapi sampai sekarang  barangnya  tidak ada. Stok VAR di pabrik juga tidak ada. Kemungkinan bahannya baru datang tanggal 27 Nopember. Desember kemungkinan ad

Baca juga: Berkas Perkara Kasus Dugaan Korupsi LPD Unggahan Lengkap, Penyerahan Akan Dilakukan Secepatnya


"Dinkes masih  menunggu proses pembuatan. Mungkin bahan pembuatan VAR datang 27 Nopember.  Terus proses di  pabrik obat. Mungkin awal Desember 2023 baru ada VAR. Sementara  kita pakai  bantuan Provinsi,"jelasnya.

Pejabat asal Kec. Sidemen menghimbau, warga tak melepasliarkan anjing peliharaannya. Sehingga kasus gigitan anjing tak meningkat. Warga yang kena gigitan anjing sementara harus ikuti SOP penanganan. Yakni mencuci bekas gigitan dengan bersih pakai sabun, setelah itu diperiksakan ke tim medis.

"Setelah di cuci, lalu dibawa ke Puskesmas / RSUD Karangasem. Nanti medis akan mengelola luka untuk memastikan resikonya. Apakah tinggi / rendah. Seandainya membutuhkan VAR, kita berikan VAR dengan syarat ada rekomendasi dari Puskeswan,"himbau Gusti Bagus Pertama, pria profesi dokter umum.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, & Perikanan  Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah, membenarkannya. Kasus  gigitan anjing rabies di Kab. Karangasem dari Januari -  Nopember  100  kasus.  Sebarannya di delapan Kecamatan di Karangasem. Terbanyak di Kec. Karangasem, Abang, & Kec. Bebandem.

Untuk menekan kasus  anjing positive rabies, Distan terus genjot proses vaksinasi terhadap anjing di Karangasem. Desa zona merah rabies di Karangasem menjadi  prioritas  pemberian vaksin. Setelah  itu zona hijau dan kuning. Depopulasi terhadap hewan  penyebar rabies  dilaksanakan dinas berkerjasama yayasan.

Sampai 6 Nopember 2023, capaian vaksinasinya sudah  capai  48. 366 ekor atau 62.74 persen dari estimasi populasi anjing di Karangasem mencapai 77.092 ekor. Terbanyak ada di Kecamatan Karangasem  hampir capai 8 ribu lebih, Kubu sekitar 7 ribu lebih, setelah itu Rendang, Bebandem, Abang, serta Sidemen

Selain itu, kata Siki Ngurah, petugas menggencarkan  depopulasi terhadap anjing liar. Sampai 6 Nopember 2023, petugas lakukan eliminasi sebanyak 998 ekor. Sedangkan jumlah kontrol populasi sebanyak 503 ekor. Langkah ini bertujuan untuk pengurangan populasi. Harapan agar anjing rabies bisa berkurang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved