Korelasi Ramalan Michael Nostradamus dan Jangka Jayabaya, Lahir Agomo Budi dan  Satriyo Panandito

Korelasi Ramalan Michael Nostradamus dan Jangka Jayabaya, Lahir Agomo Budi dan  Satriyo Panandito

Istimewa
Agus Widjajanto 

TRIBUN-BALI.COM - Michael Nostradamus, warga negara Prancis, keturunan Yahudi sebagai seorang sufi dari Kristen Ortodok yang sangat terkenal dengan ramalannya yang kerap kali terbukti.

Ramalan Michael Nostradamus yang ditulis oleh Fistwith dan Peter Lori dalam bukunya yang berjudul The End Of The Millenium profesi 1992 hingga 2001, menyatakan bahwa tahun 2022 akan muncul seorang calon pemimpin yang ditakdirkan akan merubah Peradapan Dunia.

Membawa, A New World Religion dengan julukan “The Man From The East” atau laki - laki dari Timur, negeri yang terletak pada pertemuan tiga lautan.

Baca juga: Misteri Kasus Mahasiswa asal Medan Tewas di Bali, Pemilik Kos Sebut Tak Ada Suara Keributan

Kemunculannya dengan memakai Sorban Biru atau Blue Turban, menggemparkan Dunia Timur dan Barat. Hari Kamis sebagai hari istimewa bagi dirinya dan keyakinan yang dibawanya.

Ramalan Michael Nostradamus ini apakah ada korelasinya dengan ramalan jangka Jayabaya?

Jangka Jayabaya juga menyebutkan tahun 2022 akan datang seorang Satriya Utomo, ditengah masyarakat tanpa disadari semua pihak, untuk menyelamatkan negeri ini.

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 25 November 2023 untuk Libra, Scorpio dan Sagitarius: Horoskop Cinta, Keuangan

Menurut hitungan ramalan jangka jayabaya, kemunculan Satrio Utomo untuk menghadapi perubahan geo politik dan geo strategis kawasan dan global pada tahun 2030, yang mana orang Indonesia khususnya jawa mengatakan pecahnya goro-goro besar.

Dalam buku The New World Religion atau Agama Baru di dunia, The Man From The East datang untuk mencerahkan kebuntuan atas segala perbedaan yang semakin besar dari agama-agama yang ada. Dia
lahir sebagai penguasa dunia baru yang tidak atau belum pernah dikenal dan diperkirakan oleh umat manusia di seluruh Dunia.

Sementara ramalan Jangka Jayabaya, lahirnya agama budi, bersenjata trisula weda yang hanya berisi tiga perintah yaitu antara hati nurani, pikiran atau akal dan ucapan selalu satu dan manggunggal.

Ada korelasinya antara ramalan dari Michael Nostradamus dengan ramalan Jangka Jayabaya yang sudah diadopsi dan disempurnakan oleh Raden Ngabehi Ronggo Warsito.

Membicarakan akan datangnya ratu adil setiap jaman selalu relevan untuk dibicarakan. Medio 1920 ramai diramalkan akan datang ratu adil yang membawa bangsa ini menemukan cahaya keadilan. Masyarakat Jawa menyatakan, lahirnya Satriyo Piningit.

Pada masa itu lahir putra sang Fajar, Soekarno atau kusno, yang kemudian memproklamirkan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia dengan memanfaatkan kekosongan pemerintahan pasca perang dunia kedua.

Dijaman reformasi, dalam ramalan Jangka Jayabaya disebut jaman kolo bendu yakni jaman morat-marit, ketidak pastian, merosotnya budi pekerti.

Dimana hukum diciptakan bagi yang kuat dan kaya, tumpul diatas tajam dibawah, berbicara tanpa aturan karena kebebasan berpendapat yang tidak lagi beretika dan sebagainya.

Sesuai ramalan jongko dari Raja Jayabaya, disadur dan diperbaruhi oleh Raden Ngabehi Ronggo Warsito, diramalkan akan datangnya ratu adil, Satriyo Panandito Sisihaning Wahyu, Dewa atau Tuhan berbadan manusia berparas batara surya, bersenjata trisula weda.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved