Sharing Data Intelijen, BNN RI dan PDEA Filipina Perketat Pengawasan Sindikat Peredaran Narkoba

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI menggelar pertemuan bilateral dengan Philippines Drugs Enforcement Agency (PDEA) di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali, pada Jumat 24 November 2023

Deputi Hukum dan Kerja Sama BNN RI, Irjen Pol. Agus Irianto, P.hD.,yang  memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan bilateral itu menjelaskan, pertemuan Bilateral antara BNN RI dan PDEA ini mendiskusikan strategi untuk mengatasi permasalahan narkotika baik di Indonesia maupun Filipina. 

"Ini merupakan kegiatan pertemuan ke 4 bilateral meeting Indonesia Filipina membahas format kerjasama, perkembangan seperti apa, saran-saran di bidang capacity building, intelijen dan join operation, karena baik Indonesia maupun Filipina tantangannya hampir sama," ujar Irjen Pol Agus dijumpai di sela acara. 

Adapun pertemuan yang berlangsung ini merupakan pertemuan keempat antara BNN RI dan PDEA sejak ditandatanganinya nota kesepahaman pada tahun 2015 silam.

Baca juga: Hasil Sidang Dugaan Korupsi SPI Unud , Saksi Adi Panca Sebut Kerja Atas Perintah Pimpinan

Dikatakan dia,peningkatan kerja sama dilakukan BNN RI dan PDEA khususnya dalam penegakan hukum guna memberantas sindikat peredaran gelap narkotika. 

Lebih lanjut, ia menuturkan, kedua negara sepakat untuk melakukan kerja sama bilateral mencakup peningkatan kapasitas melalui berbagi best practice, keahlian teknis, serta pendekatan inovatif.

Pertemuan bilateral ini diharapkan dapat menjadi platform dalam memperkuat komitmen antara BNN RI dan PDEA, berbagi gagasan inovatif.

"Menyusun rencana aksi yang nyata untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan keamanan dan kesejahteraan kawasan ASEAN, khususnya kedua negara," harapnya. 

Sementara itu, Deputy Director General for Operation, Assistant Secretary Renato A. Gumban, menyampaikan bahwa PDEA bersama BNN RI sepakat melakukan peningkatan kerja sama dalam menemukan solusi yang komprehensif mengatasi permasalahan narkotika di kedua negara.

"Dua hal penting yang menjadi sorotan dalam peningkatan kerja sama ini yaitu berkaitan dengan sharing data intelijen dan pengawasan perbatasan antar dua negara," ujarnya. (*)