24 Sandera Dibebaskan di Hari Pertama Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Bantuan Terus Mengalir

24 Sandera Dibebaskan di Hari Pertama Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Bantuan Terus Mengalir

Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist via Tribunnews.com
Gambar yang diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan seorang anggota Brigade Al-Qassam membantu seorang sandera keluar dari mobil sebelum menyerahkannya kepada pejabat dari Komite Internasional Palang Merah di Gaza pada 24 November 2023, sebelum pemindahan mereka ke Israel - 24 Sandera Dibebaskan di Hari Pertama Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza, Bantuan Terus Mengalir 

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, ada peluang nyata untuk memperpanjang gencatan senjata.

Menurutnya, jeda pertempuran antara Israel dan Hamas merupakan hal penting untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Gencatan senjata harus berlangsung selama mungkin untuk memastikan masyarakat Gaza menerima barang-barang penting seperti obat-obatan, makanan, air dan bantuan,” kata Biden.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata Israel-Hamas yang berlangsung selama empat hari, 50 sandera perempuan dan anak-anak akan dibebaskan sebagai ganti dari 150 perempuan dan anak-anak Palestina di antara ribuan tahanan di penjara-penjara Israel.

Adapun gencatan senjata tersebut dapat diperpanjang apabila sebanyak 10 sandera dibebaskan setiap harinya.

Bantuan Mengalir

Sejumlah kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza saat berlangsungnya gencatan senjata hari pertama.

Hal itu terlihat dari sebuah video yang menunjukkan lebih banyak truk yang masuk ke Gaza setelah gencatan senjata dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat.

Kemudian pada pukul 10:30, sebanyak 60 truk dari total 230 truk yang diperkirakan telah memasuki Gaza, menurut laporan Al Arabiya, mengutip seorang pejabat penyeberangan perbatasan Rafah.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina menerima dua ambulans dan 85 truk berisi bantuan makanan, air minum, peralatan medis, dan obat-obatan.

Sebelumnya, Israel telah memutus pasokan air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza sejak Hamas meluncurkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023.

Organisasi internasional dan menteri luar negeri Qatar yang membantu menengahi kesepakatan gencatan senjata mengatakan bantuan baru tersebut tidak akan cukup untuk mengatasi bencana kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Meski begitu, ada secercah harapan bahwa gencatan senjata memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza demi membantu warga sipil bertahan hidup.

“Kami berharap jeda kemanusiaan ini mengarah pada gencatan senjata kemanusiaan jangka panjang demi kepentingan rakyat Gaza, Israel dan lainnya,” ujar Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA.

Hingga 23 November 2023, lebih dari 1.723 truk berisi bantuan kemanusiaan telah memasuki Gaza melalui perbatasan Mesir, menurut PBB.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved