Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 450 Meter di Atas Puncak
Gunung Anak Krakatau (GAK) terpantau erupsi pada Minggu 26 November 2023 kemarin sekitar pukul 12.287 WIB. Meski erupsi, status Gunung Anak Krakata m
TRIBUN-BALI.COM – Gunung Anak Krakatau Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 450 Meter di Atas Puncak
Gunung Anak Krakatau (GAK) terpantau erupsi pada Minggu 26 November 2023 kemarin sekitar pukul 12.287 WIB.
Meski erupsi, status Gunung Anak Krakata masih level III atau siaga.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan Andi Suardi.

Andi Suardi juga mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, wisatawan maupun pendaki agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
Berdasarkan pantauan, tinggi kolom abu yang teramati dari aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau mencapai 450 meter di atas puncak.
"Erupsi tadi pukul 12.28 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 450 meter di atas puncak atau kurang lebih 607 m di atas permukaan laut," kata Andi.
Andi mengatakan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 32 detik.
Baca juga: Kebakaran di Lereng Gunung Abang Belum Padam, Tim Gabungan Terkendala Medan Sulit Dijangkau
Andi menyebut saat ini status Gunung Anak Krakatau (GAK) masih level III atau siaga.
Diketahui, Gunung Anak Krakatau (GAK) terakhir kali erupsi dua bulan lalu pada Senin (11/9/2023) sekitar pukul 08.42 WIB.
Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1000 meter di atas puncak atau kurang lebih 1157 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi 3 Hari Berturut-turut
Sebelumnya ktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan dalam tiga hari berturut-turut 6 hingga 9 Juni 2023 mengalami erupsi sebanyak 5 kali.
Jumat (9/6/2023) Gunung Anak Krakatau (GAK) kembali erupsi pada pukul 08.46 WIB.
Tinggi kolom abu vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) mencapai 3.000 meter.
Kolom abu vulkanik Gunung Anak Krakatau (GAK) ini merupakan yang tertinggi selama erupsi 3 hari.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan Andi Suardi membenarkan hari ini GAK kembali mengalami erupsi.
"Hari ini Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3000 meter di atas puncak atau kurang lebih 3157 m di atas permukaan laut," kata Andi, Jumat (9/6/2023).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 56 detik.
Andi menyebut Gunung Anak Krakatau dalam tiga hari terakhir sudah mengalami erupsi sebanyak 5 kali.
Erupsi pertama terjadi pada Selasa (6/6/2023) sekitar pukul 14.34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak atau kurang lebih 657 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi 80 detik.
Lalu, erupsi kedua terjadi pada Kamis (8/6/2023) sekitar pukul 00.22 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 m di atas puncak atau kurang lebih 657 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 70 mm dan durasi 89 detik.
Erupsi ke-tiga, di hari yang sama Kamis (8/6/2023) sekitar pukul 15.37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1000 m di atas puncak atau kurang lebih 1157 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 335 detik.
Baca juga: 1.048 Hektar Lahan di Gunung Agung Terbakar, Warga Desa Tejakula Buleleng Takut Api Bakar Pipa
Kemudian, erupsi keempat terjadi pada Jumat (9/6/2023) sekitar pukul 07.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 m di atas puncak atau kurang957 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Dan, erupsi kelima terjadi Jumat (9/6/2023) sekitar pukul 08.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3000 m di atas puncak atau kurang lebih 3157 m di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi 56 detik.
Andi mengatakan saat ini status GAK masih dalam level III atau siaga.
Andi juga mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gunung Anak Krakatau Erupsi, Masyarakat Diminta Tak Beraktivitas dalam Radius 5 Km dari Kawah Aktif,
Keluarga Histeris, Kasus Tajen Maut di Lampung, Kopda Bazarsah Divonis Mati |
![]() |
---|
Erupsi Gunung Lewotobi dan Lewotolok, 6 Delay dan 1 Penerbangan Ditunda di Bandara Ngurah Rai Bali |
![]() |
---|
Penerbangan Bandara Ngurah Rai Kembali Normal, Pasca Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki |
![]() |
---|
Pasca Erupsi Gunung Lewotobi, Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Kembali Normal |
![]() |
---|
Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali Kembali Normal Pasca Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.