Berita Denpasar
Pengendalian Inflasi Jelang Nataru, Pemkot Denpasar Gelar Pasar Murah hingga Galakkan Urban Farming
Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Pemkot Denpasar melakukan langkah pengendalian terjadinya inflasi.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Pemkot Denpasar melakukan langkah pengendalian terjadinya inflasi.
Termasuk juga untuk antisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok.
Untuk saat ini, inflasi di Kota Denpasar masih terkendali sebesar 2,49 (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022 atau year on year/yoy).
Baca juga: TPST Tak Kunjung Beroperasi, Pemkot Denpasar Sediakan 145 Bank Sampah dan 23 TPS3R
Hal ini dapat dilihat dari harga barang kebutuhan pokok yang dapat terjaga, kecuali beberapa komoditas terlihat mengalami kenaikan harga seperti beras dan cabai.
Harga beras masih terpantau naik dalam beberapa minggu terakhir yang dipicu oleh ketersedian pasokan.
Sementara itu, cabai adalah komoditas yang sangat tergantung dengan faktor cuaca, sehingga harga sangat fluktuatif.
Baca juga: KPU Denpasar Harap Vendor Perhatikan Kondisi Karyawan, Buntut Sopir Truk Kertas Pemilu Meninggal
Adapun komoditas yang diproyeksi menjadi penyumbang inflasi selama 3 bulan ke depan yakni, beras, daging ayam ras, telur ras dan gula, serta cabai rawit.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pihaknya melakukan beberapa langkah antisipasi untuk pengendalian inflasi di Kota Denpasar.
Langkah dan strategi tersebut yakni pelaksanaan pasar murah/bazar pangan untuk komoditas yang berpotensi naik.
Baca juga: KPU Denpasar Harap Vendor Perhatikan Kondisi Karyawan, Buntut Sopir Truk Kertas Pemilu Meninggal
Pengembangan gerai alternatif milik Perumda, peningkatan cadangan pangan melalui kerja sama antardaerah.
Dan ada juga peningkatan ketahanan pangan rumah tangga melalui urban farming.
"Dengan berbagai langkah dan strategi yang sudah dirancang TPID Kota Denpasar ini, diharapkan harga bahan pangan menjelang Nataru dapat terkendali. Sehingga target inflasi plus minus 3 persen dapat tercapai," kata Arya Wibawa.
Baca juga: Denpasar Festival ke-16 Digelar Desember, Diikuti 84 IKM/UKM, Hasil Seleksi 149 Pendaftar
Arya Wibawa menekankan bahwa ke depan akan dilakukan pengecekan ketersedian stok beras di Gudang Bulog dan pemantauan operasi pasar.
Hal tersebut untuk memastikan kelancaran proses distribusi dan ketersediaan stok.
"Pulihnya perekonomian Bali dan meningkatnya jumlah kunjungan wisawatan ke Bali khususnya saat Nataru mengakibatkan meningkatnya permintaan atau konsumsi bahan pangan. Oleh karena itu menjadi penting menjaga ketersediaan stok seluruh komoditi yang menyebabkan inflasi," katanya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.