Penggrebekan Cafe di Danau Tempe
Kapan Bisnis Prostitusi Berkedok Cafe di Danau Tempe Denpasar Benar-benar Tutup? Ini Kata Satpol PP
Kapan Bisnis Prostitusi Berkedok Cafe di Danau Tempe Denpasar Benar-benar Tutup? Ini Kata Satpol PP
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Timbulkan keresahan masyarakat, banyak yang menanyakan kapan sebetulnya prostitusi berkedok cafe di Danau Tempe, Denpasar benar-benar tutup.
Terlebih sebelumnya, Walikota Denpasar, Jaya Negara mengatakan akan menutup kegiatan ‘esek-esek’ di Danau Tempe.
Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, Kasatpol PP Kota Denpasar mengatakan tempat ini bisa ditutup jika bisnis prostitusi juga telah benar-benar tutup.
Dan karena ini merupakan Cafe berkedok lokalisasi, maka tidak bisa menutup tempat ini seperti lokalisasi.
“Artinya kami akan terus menyasar ini. Juga salah satu penyewa, yang punya lahan ini supaya tidak lagi menyewakan kegiatan seperti kafe-kafe ini,” imbuhnya.
Sanksi bagi PSK yang terjaring dikenakan sanksi paling ringan yakni tipiring dan yang paling berat akan di pulangkan ke daerah masing-masing melalui Dinas Sosial.
Penertiban ini akan terus dilakukan hingga bisnis protistusi dan pekerjanya benar-benar habis.
“Kemarin ada yang kabur makanya sekarang ini kan cari ini sekarang ini, sudah endak ada kan. Kalau ada sekarang kan kita bisa proses lagi itu. Makanya tadi kan sudah dicari. Ini kan sekarang kita enggak perlu sampai lama di sini, ada titik yang lain kita cari. Kemungkinan ke depan kita akan cari lagi kembali ke sini,” tutupnya.
Sebelumnya, Satpol PP Kota Denpasar kembali melakukan penertiban dan penggrebekan di Jalan Danau Tempe, Sanur Kauh, Denpasar pada Jumat 1 November 2023.
Baca juga: BREAKING NEWS : Diduga Informasi Penggrebekan Bocor, Cafe Remang-remang Danau Tempe Mendadak Sepi
Diduga informasi penertiban bocor, sebagian Cafe Remang-remang di Gang Mawar, Jalan Danau Tempe yang di datangi petugas tampak sepi dan gelap.
Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, Kasatpol PP Kota Denpasar saat ditemui di lokasi mengatakan tak bisa pastikan sepi nya cafe remang-remang ini karena informasi penertiban bocor.
Akibatnya, petugas pun tak menjaring pekerja seks komersial yang berada di lokasi atau hasil penertiban ini nihil.
“Ini merupakan lanjutan pada saat tanggal 25 November waktu itu sebagian dan belum tuntas sekarang kita ajak semua komponen TNI, POLRI, Desa Adat dan kita juga ajak Pecalang karena kita turun hari ini pada, Jumat 1 Desember 2023 masih kosong mungkin akn dijadwalkan lagi lebih silent lagi tak terbuka seperti sekarang ini,” ucap, Ngurah Bawa.

Alasannya mengajak tim gabungan kali ini karena terkait keamanan juga agar Desa Adat mengetahui permasalahan di lingkungannya bahwa ada tempat-tempat atau spot-spot yang meresahkan warga wilayah di Desa Sanur Kauh.
“Kami akan meluncur ke Padang Galak. Artinya tempat-tempat yang menjadi keresahan masyarakat di sekitar,” tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.