Sponsored Content

Ciptakan Listrik Handal, Winergy Gunakan Turbin dengan Head Rendah

Belum terelektrifikasinya semua daerah di Indonesia dengan listrik membuat budidaya tambak udang mengalami kerugian.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Dok. Istimewa
TOP 3 Energy Founder, WINERGY, ketika melakukan kegiatan Final Pitch, Mini Expo, dan Pemberian plakat serta dana pembinaan oleh Vice President CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman pada 29 November 2023 di The Patra Bali Resort & Villa, Bali 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Belum terelektrifikasinya semua daerah di Indonesia dengan listrik membuat budidaya tambak udang mengalami kerugian.

Pasalnya, jika listrik mati menyebabkan kincir pembudidaya udang pun berhenti berputar.

Otomatis, udang yang harus mendapatkan oksigen sepanjang waktu, akan mati.

Hal itu membuat pembudidaya udang mengalami kerugian besar.

Permasalahan itulah yang ditangkap olehAgustinus Yudhistira, W.S. untuk dicarikan solusinya.

Mahasiswa Teknik Tenaga Listrik Institut Teknologi Bandung ini memikirkan cara agar listrik tetap hidup tanpa mati atau kedit.

Baca juga: Turunkan Prevalensi Stunting, Mengasihi Bantu Ibu Karir Ciptakan ASI Bubuk

Lewat project yang diberi nama Winergy, Agustinus mampu meraih penghargaan top 3 Pertamuda Seed and Scale 2023.

Ia menjelaskan, Winergy merupakan solusi penyediaan listrik yang andal bagi UKM tambak udang maupun daerah yang belum terelektrifikasi.

Dengan solusi All-in-One mulai dari konstruksi hingga monitoring melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Piko - Mikro Hidro.

“Teknologi yang kami usung menggunakan turbin dengan head rendah sehingga dapat diterapkan pada hampir seluruh kondisi aliran air. Model bisnis berbasis subscription melalui pembayaran listrik memastikan solusi yang kami tawarkan terjangkau bagi pengguna dan tentunya menguntungkan,” katanya usai menerima penghargaan di Kuta, Bali dalam rilis yang diterima Tribun Bali pada Senin 12 Desember 2023.

Menurutnya, petambak udang maupun desa - desa membutuhkan jaringan listrik yang reliable namun belum semua daerah memiliki tingkat elektrifikasi yang baik.

“Jadi kami cari cara bagaimana mengembangkan turbin yang sudah ada, kami bergerak di air, tapi turbin yang sudah ada kami kembangkan.

Jadi turbinnya itu punya head atau ketinggian yang rendah karena turbin membutuhkan bendungan, cuma bendungan disini relative lebih rendah jadi solusi yang kami tawarkan lebih aplikatif jadi menjangkau hampir semua,” ujarnya.

Sebelum membuat energi listrik handal, ia sendiri telah mempelajari penyebab kematian udang di salahh satu tambah udang di Jawa Barat.

Tambah udang membutuhkan oksigen sepanjang hari dari kincir yang berputar.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved