Liga 1

Pelatih Arema FC Meradang Dengan Aksi Sikut Ariel Lucero Kepada Luthfi Kamal

Pelatih Arema FC Meradang Dengan Aksi Sikut Ariel Lucero Kepada Luthfi Kamal : Kartu Merah Bodoh, Singo Edan Kehilangan Momentum

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
KERAS : Pemain Bali UNited, M. Rahmat mendapat kawalan ketat dari Pemain Arema FC Johan Ahmad Farizi saat coba memanfaatkan peluang dalam pertandingan Bali United VS Arema FC 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pelatih Arema FC, Jose Fernando Martins Valente mengaku sangat menyayangkan aksi pemainnya, Ariel Lucero yang melakukan tindakan yang menurutnya keliru dan tidak bisa dibenarkan yang seharusnya tidak terjadi karena merugikan tim.

Aksi Lucero yang dengan menyikut pemain Bali United, Luthfi Kamal hingga berujung kartu merah pada menit ke-72 membuat Arema FC harus kekurangan pemain.

Mulanya terlibat perebutan bola antara Luthfi  Kamal dengan Ariel Lucero, Lucero terjatuh saat beradu fisik dengan Luthfi, kemudian Luthfi terlihat protes dengan Lucero yang terkesan jatuh dan cedera agar wasit menilai pelanggaran dilakukan Luthfi.

Lucero yang mulanya memperlihatkan gimik kesakitan cedera sekitika langsung bisa berdiri dan berlari mendekati Luthfi dan sontak langsung menyikutnya dengan sengaja.

Sebuah perbuatan yang tak pantas dilakukan seorang pelaku sepak bola profesional. 

Padahal di waktu tersebut, Arema tengah butuh mengejar ketertinggalan dari Bali United, setelah memperkecil kedudukan menjadi 3-2. 

Waktu masih 18 menit, Arema FC harus bermain dengan 10 pemain akibat aksi tidak terpuji dari Ariel Lucero. 

Bahkan sang pelatih terang-terangan menyayangkan aksi pemainnya dengan menyebut itu adalah tindakan bodoh saat tim membutuhkan kemenangan, di luar Bali United yang memang tampil dominan dengan kualitasnya. 

"Saya merasa main melawan 3 tim, lawan kuat, wasit ada keputusan kurang bagus, kami membuat kesalahan, memberikan 3 gol lawan, tidak mudah buat poin, tapi tim kami tidak menyerah, pemain punya semangat, kami selalu fight untuk hasilnya, kami mencobba mengembalikan hasilnya, tapi dengan kartu merah yang sangat bodoh membuat situasi tambah sulit, bermain situasi ini, kami bertarung smapai habis,"  tandas Fernando Valente usai laga. 

Baca juga: Jefferson de Assis Tampil Ganas, Arema FC Kandas. Teco : Pentingnya Cetak Peluang, Kita Butuh Menang


Meskipun bermain dengan 10 pemain, Arema FC terus mencoba tampil terbuka dan berinisiatif terus melakukan penyerangan ke lini pertahanan Bali United untuk paling tidak mendapatkan hasil imbang 1 poin, namun keberuntungan tidak berpihak pada tim berjuluk Singo Edan itu. 

"Kami punya ide yang sangat jelas untuk memenangkan pertandingan, saya tidak mencari alasan untuk hari ini, menghadapi realita, sitausi tidak mudah,  kami ada moment mengontrol pertandingan, tapi ada kartu merah bodoh, memang sepak bola kami harus melawan diri kita sendiri, kontrol emosi penting, saya tidak bisa terima keputusan buruk pemain," tukasnya. 

Kedepan Valente mencoba untuk menyegarkan kembali tim agar tampil lebbih konsisten dalam pertandingan denagn tidak membuat kesalahan-kesalahan. 

"Membuat kesalahan harus tanggung jawab dengan apa yang kita kerjakan, tidak mudah bukan berarti tidak mungkin," ucap pelatih asal Portugal ini.

Sementtara itu, Pemain Arema FC, Samuel Balinsa menuturkan bahwa dengan kekurangan pemainn, 10 pemain di lapangan sudah berjuang semaksimal mungkin, dirinya menaruh rasa hormat kepada para pemain meskipun tidak mendapatkan hasil poin dalam laga kali ini. 

"Saya apresiasi, dengan kurang pemain kami bisa bekerja keras untuk dapat poin, kami kurang pemain memang saya sebagi pemain saya respect  pemain sangat berjuang sampai akhir pertanidngan," ujarnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved