Pilpres 2024

Anies Baswedan Kembali Kritik Program IKN Jokowi, Singgung Anggaran Besar Tidak Tepat Sasaran

Anies Baswedan kembali melontarkan kritik soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam safari politiknya di Karawang, Jawa Barat

Kompas.com
Anies Baswedan di Pondok Pesantren Zamzam Integrated Islamic School (ZIIS), Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (3/10/2023). Anies Baswedan Kembali Kritik Program IKN Jokowi, Singgung Anggaran Besar Tidak Tepat Sasaran 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARAnies Baswedan kembali melontarkan kritik soal pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam safari politiknya di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/11/2023).

Anies Baswedan mengungkapkan bahwa anggaran besar yang digelontorkan oleh pemerintahan Jokowi seharusnya digunakan untuk kebutuhan yang mendesak.

Dia menilai anggaran yang besar ini tidak tepat sasaran karena ada hal lain yang lebih mendesak.

"Saya sering sampaikan ini, kita merasakan sekali betapa anggaran yang begitu besar sering tidak digunakan untuk kebutuhan yang urgen (mendesak)," ujar Anies dilansir dari Tribunnews.

Baca juga: Anies Baswedan: Kenapa Harus Dikasih Insentif?, Peluang Cabut Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan bahwa publik punya kebutuhan yang lebih mendesak hari ini.

"Saya sering pertanyakan membangun IKN hari ini," kata dia.

Anies mengatakan, anggaran besar seharusnya digunakan untuk membiayai kebutuhan yang mendesak.

Beberapa di antaranya yakni membangun kota yang saat ini belum berkembang, membuat transportasi umum lebih baik, dan akses air minum yang menjangkau masyarakat lebih luas.

"Manfaatnya (lebih banyak) mana di banyak kota atau di satu kota IKN?" tanya Anies ke kader Partai Nasdem, dijawab dengan "banyak kota".

Baca juga: Jika Terpilih Jadi Presiden, Anies Baswedan Bakal Cari Pendanaan Alternatif untuk Transisi Energi

Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (Tengah) bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kanan) dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menghadiri perayaan Hari Buruh yang diselenggarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023).
Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan (Tengah) bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kanan) dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menghadiri perayaan Hari Buruh yang diselenggarakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023). (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: Berikut Deretan Pengusaha Dibelakang Prabowo, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Sebelumnya, Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengkritisi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dibangun Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Anies, manfaat IKN hanya dirasakan oleh aparat negara, bukan untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Kalau di sini (IKN) yang dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara. Sementara yang kita perlukan negara bekerja untuk rakyat," kata Anies dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 (CIFP 2023)-FPIC di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/11/2023).

Dia menjelaskan, saat ini lebih penting bagi Indonesia adalah mencari dukungan internasional untuk membangun fasilitas pendidikan dan kesehatan.

"Itu lebih urgen daripada untuk membangun sebuah kota karena kalau kita lihat manfaat dari pembangunan fasilitas kesehatan itu akan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia," ujar Anies.

Sehingga, Anies mendorong pentingnya Indonesia melakukan kerja sama internasional untuk membangun infrastruktur kebutuhan dasar rakyat.

Anies Baswedan Buka Peluang Cabut Kebijakan Insentif Kendaraan Listrik

Anies Baswedan mengungkapkan jika terpilih akan membuka peluang untuk mencabut kebijakan insentif kendaraan listrik.

Anies Baswedan mengungkapkan bahwa insentif kendaraan listrik ini tidak urgen karena antrean pembeli yang panjang sehingga tidak memerlukan insentif.

Menurut dia, kebijakan yang dikeluarkan pada zaman pemerintahan Jokowi ini bukan dibatalkan namun harus dikoreksi.

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan membuka kampanye hari pertama dengan menyambangi permukiman warga Tanah Merah, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/11/2023).
Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan membuka kampanye hari pertama dengan menyambangi permukiman warga Tanah Merah, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Selasa (28/11/2023). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Dilansir dari Tribunnews, Anies Baswedan menilai ada antrean pembeli yang besar, dan ini artinya, permintaan (demand) lebih besar dibanding pasokan (supply).

"Kalau demand-nya lebih banyak dari supply, kenapa harus dikasih insentif? Toh yang antre udah banyak,”

“Harganya tanpa diskon aja yang mau beli banyak. Kenapa harus dikasih diskon? Jadi ini adalah sebuah kebijakan yang menurut kami harus dikoreksi," kata Anies pada Selasa (28/11/2023).

"Apalagi insentif itu yang mendapatkan adalah mereka-mereka yang secara kemampuan membeli sudah amat tinggi," lanjutnya.

Anies bilang, apabila ingin mengurangi emisi gas rumah kaca, upaya paling efektif adalah membangun transportasi umum.

Ia menilai lebih baik dana yang dialokasikan untuk subsidi kendaraan listrik dialihkan ke pembangunan transportasi umum.

Lebih baik lagi jika transportasi umum tersebut merupakan kendaraan berbasis listrik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, jika pengurangan emisi didorong lewat kendaraan listrik, hampir pasti itu menjadi tambahan kendaraan di rumah tangga.

Tambahan kendaraan di rumah tangga akan mengakibatkan bertambahnya kendaraan di jalanan.

"Kalau orang beli mobil listrik, apakah dia kemudian menggantikan mobil yang berbasis bensinnya? Mayoritas tidak,”

“Mayoritas mobil tambahan, yang terjadi lebih banyak kendaraan di jalan," ujar Anies.

"Padahal kita membutuhkannya bukan saja bebas emisi, tapi juga jumlah kendaraan itu di jalan menjadi menurun," imbuhnya. (*)

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Kembali Kritik Pembangunan IKN: Anggaran Besar Tak Digunakan untuk Kebutuhan Mendesak

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved