Seputar Bali
Lakalantas di Jalur Tengkorak Denpasar-Gilimanuk Meningkat, 65 Orang Meninggal Pada Periode 2023
Peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kabupaten Jembrana meningkat dibanding tahun 2022 lalu.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ngurah Adi Kusuma
*Lebih Tinggi Dari Periode 2022
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Peristiwa kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Kabupaten Jembrana meningkat dibanding tahun 2022 lalu.
Selain jumlah kasus, jumlah korban meninggal dunia juga bertambah. Total ada 65 orang warga tewas sejak Januari hingga 4 Desember 2023 ini.
Berbagai faktor menjadi penyebab, mulai dari faktor manusianya, alam, kendaraan hingga fasilitas/infrastruktur jalan.
Menurut data yang berhasil diperoleh dari Satlantas Polres Jembrana, peristiwa lakalantas yang terjadi selama Januari - 4 Desember 2023 kemarin tercatat sebanyak 371 kasus.
Baca juga: Si Cantik Lyodra, Mahalini, Rizky Febian, hingga JKT48 Ramaikan TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!
Dari jumlah tersebut tercatat ada 65 orang meninggal dunia (MD), 2 orang luka berat (LB) dan 471 orang mengalami luka ringan (LR).
Sementara kerugian material mencapai setengah miliar lebih atau Rp1,3 Miliar lebih.
Sementara selama tahun 2022 lalu, tercatat ada 314 kejadian yang diantaranya mengakibatkan 58 orang meninggal dunia, tiga orang luka berat dan mengakibatkan 439 orang menderita luka ringan.
"Peristiwanya memang meningkat dari tahun lalu, tapi jumlah di Jembrana masih lebih sedikit dibanding daerah lain," ungkap Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Yusuf Dwi Admojo saat dikonfirmasi, Selasa 5 Desember 2023.
Dia menyebutkan, berbagai faktor menjadi pemicu lakalantas tersebut terjadi. Mulai dari faktor manusianya, alam, kendaraan hingga fasilitas jalan.
Baca juga: 614 Kasus DBD Tercatat di Kabupaten Tabanan Hingga Akhir November 202, Meningkat 2 Kali Lipat
Sehingga, menurutnya penanganan lalu lintas tidak bisa dilakukan oleh satu instansi saja, melainkan seluruh elemen sesuai bidangnya.
"Penanganan lalu lintas tdk bisa berdiri sendiri, sehingga ada forum lalu lintas,”
“Jadi semua pemangku kepentingan lainnya terlibat dan bergerak sesuai bidangnya masing-masing. Termasuk juga masyarakatnya," jelasnya.
Selama ini, kata dia, Satlantas Polres Jembrana sudah melakukan berbagai upaya pencegahan untuk menekan angka lalu lintas.
Seperti menggencarkan pelaksanaan patroli, penjagaan dan pengaturan di daerah rawan pelanggaran dan daerah rawan kecelakaan.
Kemudian memasang spanduk atau baliho himbauan tertib berlalu lintas.
Selanjutnya melaksanakan penerangan keliling atau edukasi terkait keamanan keselamatan ketertiban kelancaran lalu lintas kepada semua kalangan seperti masyarakat, sopir, pelajar, tokoh masyarakat, tokoh agama dan organisasi masyarakat.
Baca juga: Wulan Tak Terima Diputusin Alung Setelah Berhubungan Badan, Berakhir Nyawa Melayang di Bogor
"Termasuk juga melaksanakan teguran lisan dan tertulis kepada masyarakat yang melanggar tata tertib berlalu lintas," katanya.
Kemudian juga memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada anak sekolah serta memperingatkan pihak sekolah untuk mengawasi anak sekolah di bawah umur agar tidak menggunakan sepeda motor.
Sebab, bisa berakibat fatal mengingat masih banyak ditemukan yang tak menggunakan helm.
"Anggota juga rutin ke lapangan seperti datang ke sekolah-sekolah guna sosialisasi tata tertib lalu lintas. Dan kami harap peran aktif seluruh pihak untuk bersama-sama mencegah dan meminimalisir terjadinya lakalantas," tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.